KABARIKA.ID, MANADO — Gunung Ruang di Sulawesi Utara kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024) dini hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan meskipun saat ini masih terpantau normal, seluruh pihak patut waspada dengan erupsi Gunung Ruang.

Sebabnya, Gunung Ruang memiliki catatan sejarah tsunami destruktif akibat erupsinya.

Persitiwa tsunami ini terjadi pada tahun 1871 di mana ketinggian gelombang mencapai 25 meter dan mengakibatkan korban jiwa mencapai 400 orang.

“InaTNT merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan berbagai data observasi muka laut sekaligus dilengkapi algoritma detector yang mampu mendeteksi anomali muka laut yang merupakan fitur penting dalam deteksi dini tsunami,” kata Daryono lewat keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan tinggi gelombang laut signifikan di sekitar Perairan Kepulauan Sitaro, Peraian Bitung-Likupang, Perairan Utara Sulut, hingga Laut Maluku masih dalam kategori rendah berkisar 0,5-1.25 meter.

Secara umum angin dominan bertiup dari arah Timur Laut-Tenggara.

Keadaan ini, tambah Eko masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. BMKG telah memasang Maritime Automatic Weather Station (MAWS) di sejak tahun 2022 di Pelabuhan Likupang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kepulauan Sitaro, di mana Gunung Ruang berada.

MAWS memantau secara real-time dan terus menerus terkait perkembangan cuaca dan parameter oseanografi seperti pasang surut dan salinitas.

Sementara itu, Meteorological Watch Office (MWO) Ujung Pandang yang berada di Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin, Makassar setidaknya telah menerbitkan peringatan dini cuaca signifikan untuk penerbangan terkait abu vulkanik (SIGMET VA) sebanyak 8 kali.

Serta peringatan dini abu vulkanik di bandar udara (Aerodrome Warning VA) telah diterbitkan oleh Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado dan Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo pada 30 April 2024 06.10 UTC (14.10 WITA).

Atas informasi tersebut, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia) menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) penutupan bandar udara Sam Ratulangi di Manado, Djalaluddin Gorontalo, Pohu Wato, Naha Tahuna, Bolaang Mongondow dan Sitaro yang diperkiraan hingga 1 Mei 2024 pukul 04.00 UTC (12.00 WITA).