KABARIKA.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian merupakan yang paling tinggi di antara lapangan usaha lainya seperti perdagangan dan juga industri pengolahan.
Hal ini menunjukkan sektor pertanian masih merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat saat ini.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri mengatakan masih tingginya penyerapan sektor pertanian pada triwulan 1-2024 memberi isyarat bahwa sektor tersebut masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar rakyat indonesia.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian pada triwulan 1 2023 mencapai 29,36 persen.
Adapun pada triwulan 1 2024 sebesar 28,64 persen dan naik 0,03 juta orang (y on y) dari total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja sebanyak 142,18 juta orang.
Kuntoro juga mengatakan tingginya data penyerapan tenaga kerja pada sektor akomodasi dan makan minum yang mencapai 0,96 juta orang ini, juga tidak lepas dari kontribusi sektor pertanian yang turut meningkat.
“Bahan dasar atau bahan baku produk makanan dan minuman tidak lepas dari kemampuan kita untuk menyediakan sumber pangan yang cukup dan beragam. Bersyukur pertanian kita masih menjadi lapangan kerja utama bagi masyarakat Indonesia,” ujar Kuntoro, Senin, 6 Mei 2024.
Plt. Kepala BPS Amalia Widyasanti mengatakan penduduk Indonesia yang berstatus pekerja bebas di pertanian dari sisi distribusi mencapai 3,86 persen.
Artinya, dari 142,18 juta orang penduduk yang bekerja, 37,31 persen di antaranya berstatus sebagai buruh, pertanian dan juga yang lainya
Sementara itu, BPS juga mencatat distribusi dan pertumbuhan sektor pertanian pada Produk Domestik Bruto (PDB) menepati urutan ketiga dengan capaian 11,61 persen.
Sektor pertanian menjadi salah satu penguat bagi ekonomi Indonesia.
Secara umum Amalia mengatakan penyumbang utama ekonomi triwulan I-2024 dari sisi produksi berasal dari industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian.
“Kelima sektor tersebut menyumbang pertumbuhan ekonomi secara positif dengan total kontribusi mencapai 63,61 persen persen terhadap PDB,” jelas Amalia.
Amalia menambahkan, ekonomi Indonesia berdasarkan besaran PDB pada triwulan 1 2024 mencapai Rp 5.288,3 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan sebesar 3.112,9 triliun sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2024 bila dibandingkan dengan triwulan 1 2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,11 persen.
“Ini merupakan pertumbuhan triwulan 1 tertinggi sepanjang periode 2019-2024. Disisi lain, inflasi dalam negeri juga tetap terjaga dengan baik,” katanya.
Diketahui, Kementerian Pertanian terus mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usaha tani (agripreneur) yang dijalankan oleh generasi muda. Pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani dan menjadikan pertanian sebagai dunia usaha atau bisnis yang strategis dan menguntungkan.
Pemerintah memiliki program-program pembangunan sektor pertanian dengan terus memperkenalkan pemanfaatan teknologi dan mekanisasi untuk merangsang bertumbuhnya petani muda di Indonesia.