Tangis Haru Aisyah di Bangkalan

Oleh Ahmad Musa Said, Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) UNHAS

Berita561 Dilihat

PADA setiap kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman (AAS), selalu saja ada kejutan dan kejadian yang tak disangka-sangka.

Seperti ketika berkunjung ke Bangkalan, Selasa, 14 Mei 2024, dalam rangka mengecek langsung kegiatan pompanisasi di Kelurahan Bancaran, Kecamatan Bangkalan di Pulau Madura, Jawa Timur.

Kejadian berawal dari seorang ibu bernama Siti Aisyah yang berdiri di sisi kanan panggung saat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin sedang menyampaikan  sambutan.

Di tengah sambutannya mendadak AAS menyampaikan tawaran, apakah ada petani yang ingin menyampaikan pertanyaan.

Sontak Aisyah yang awalnya hanya berniat foto bersama dengan  menteri langsung berjalan ke arah panggung.

Setelah tiba di panggung AAS bertanya nama dan apa pekerjaan Aisyah.

Ternyata Aisyah adalah seorang buruh tani yang tidak memiliki sawah.

Mentan AAS bertanya apakah datang ke lokasi pertemuan bersama suami atau belum memiliki suami.

Aisyah pun tampak gugup lalu berteriak suami, suami, suami katanya memanggil suami.

Saking gugupnya, Aisyah lupa menyebut nama suami saat memanggilnya.

Para peserta pertemuan tertawa menyaksikan Aisyah yang panik mendapat pertanyaan dari  Menteri.

Dari kerumunan peserta lalu muncullah suaminya yang bernama Rustam.

Ternyata Rustam juga berprofesi sebagai buruh tani yang sebelumnya sibuk membajak sawah dengan hand traktor ketika Mentan Andi Amran pertama kali menginjakkan kaki di lokasi.

Founder PT. Tiran itu lalu berpesan kepada Rustam agar jangan pernah menyakiti hati istrinya karena itu kunci kesuksesan.

Aisyah spontan menyahut “BETUL”, yang disambut gelak tawa semua hadirin. Tak jarang hadirin terkekeh menyaksikan tingkah Aisyah dan suami.

Mentan AAS lalu mengulang dan berpesan,  “Jangan menyakiti hati istrimu dan istri-istrimu bagi yang lebih dari satu,” kata Mentan Amran.

Seruan Mentan AAS ini membuat tawa hadirin “pecah” yang menambah riuh suasana pertemuan.

Setelah mendapat penjelasan dan mengetahui pasangan ini bekerja sebagai buruh tani namun tak memiliki lahan, AAS pun berempati.

Mentan AAS menyatakan dirinya ingin menggunakan diskresinya untuk memberikan hadiah 1 unit hand traktor kepada Rustam dan Aisyah agar dapat digunakan mencari nafkah.

Tak kuasa menahan haru karena kegembiraan mendapat rezeki nomplok berupa hand traktor dari AAS, tangis Aisyah pun pecah sambil mengucap syukur Alhamdulillah.

Tangis bahagia yang mungkin jarang dialami oleh seorang ibu rumah tangga seperti Aisyah, yang terpaksa harus ikut turun ke sawah menjadi buruh tani demi membantu suami yang bekerja sebagai buruh tani.

Sebelum acara selesai, Aisyah dan Rustam mendoakan mudah-mudahan Mentan Andi Amran Sulaiman sehat selalu, diperbanyak rezeki dan kesuksesannya terus berlanjut.

Lelaki Idaman

Selain Aisyah, ada juga seorang bapak yang mendapatkan hadiah berupa bibit padi karena keberaniannya menangkap ular yang berkeliaran di sisi kiri panggung di tengah peserta.

Peserta yang lain berlarian menghindari ular namun bapak ini lalu menangkap dan melempar ular tersebut ke arah sawah.

Atas keberaniannya inilah AAS memberikan apresiasi. Bapak ini dipuji sebagai laki-laki idaman setiap wanita.

Sambil berkelakar AAS mengibaratkan bahwa pria-pria lain yang berlari menghindari ular tersebut, itulah “pecundang”. Tentu saja, sekali lagi ini hanya kelakar. Tidak serius.

Dan sekali lagi candaan Mentan ini mengundang tawa para peserta.

Di penghujung sambutannya, AAS ingin berbagi kebahagiaan dengan perempuan yang berumur dan  berperan sebagai orang tua tunggal.

“Saya fokus yang 60 tahun ke atas, karena kalau janda muda masih banyak yang mau urus,” canda AAS,

Majulah dua ibu yang sudah berumur, Maysura dan Rofiati.

Keduanya masuk dalam kriteria yang disampaikan sebelumnya.

Maysura adalah orang tua tunggal beranak dua, dan Rofiati beranak empat.

Kepada kedua ibu ini, Mentan AAS menghadiahkan sebulan gajinya sebagai Menteri untuk dibagi dua dan tak lupa Mentan memberikan hadiah berupa hand traktor.

Begitulah kejutan dalam setiap kunjungan kerja Mentan, selalu saja ada pribadi yang beruntung mendapatkan kegembiraan yang tak terduga sebelumnya.

Semoga ini menjadi pertanda adanya sifat takwa dan tawakkal bagi para pribadi beruntung tersebut.

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Thalaq 65 : 2 – 3).

Aisyah, Maysura dan Rofiati, semoga bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dan berguna untuk ke depannya.

Terima kasih atas kesabaran dan ketekunan Anda menjadi petani, penopang kemandirian pangan bangsa ini. Dari kami seluruh anak bangsa.
——-
Penulis adalah Peneliti Pusat Riset Perikanan – Badan Riset dan Inovasi Nasional yang juga aktif di Majelis Nasional KAHMI Bidang Maritim, Majelis Tabligh Muhammadiyah Makassar, Korps Muballigh Muhammadiyah Depok, Wasilah MUI Depok, KKSS Depok dan berbagai organisasi lainnya.

– Penulis adalah Content Writer Kabarika.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *