KABARIKA.ID, MAKASSAR – Inspektorat Jendral (Itjen) Kementrian Agama Republik Indonesi (Kemenag RI) memberi sedikit catatan terhadap layanan di Asrama Haji Makassar di Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampiakan langsung Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, saat melepas jemaah haji kloter empat Embarkasi Makassar, Selasa (14/5/2024).
“Alhamdulillah sesuai perintah bapak Menteri Agama, saya ditugaskan untuk memantau dan memastikan semua layanan yang sudah kita rencanakan berjalan dengan baik. Beberapa hal yang menjadi fokus kami misalnya masalah layanan di Asrama Haji yang menyangkut kamar, konsumsi, maupun fasilitas kamar mandi, setelah menanyakan langsung ke jemaah, mereka menyatakan cukup puas dengan layanan yang diberikan,” ungkap Faisal.
Selain itu, juga dilakukan evaluasi untuk efisiensi waktu pemberangkatan dengan cara memangkas prosesi waktu pemberangkatan selama 1 hingga 2 jam agar para jemaah calon haji yang didominasi usia lanjut atau lansia tidak terlalu lama menunggu di ruang aula.
“Layanan keberangkatan tidak bertele-tele supaya jemaah tidak lelah, jemaah segera bisa berangkat ke bandara sesuai yang kita rencanakan. Untuk Embarkasi Makassar ini kita pangkas lagi waktu berangkatnya dari asrama haji ke bandara, sehingga begitu sampai bandara, jemaah tidak perlu lagi menunggu di bus dan bisa langsung ke pesawat,” lanjut Faisal
Efisiensi pemangkasan waktu pemberangkatan dengan membagikan dokumen lebih awal, seperti paspor dan uang saku serta boarding pas agar take off pesawat juga tepat waktu dan tidak mengganggu prosesi layanan haji lainnya saat mereka tiba di hotel di Madinah, Arab Saudi.
Faisal menambahkan, perbedaan metode pemberangkatan dari tahun lalu. “Tahun ini, alhamdulillah semua proses baik penerimaan maupun keberangkatan agak simpel. Kalau tahun kemarin, saat penerimaan itu kita gunakan waktu sebanyak 2,5 jam, tahun ini bisa 1 jam 45 menit,” tambahnya.
Begitu pula proses pemberangkatan. Keberangkatan tahun lalu 5 jam, sekarang hanya 2,5 jam sudah bisa berangkat. “Apalagi jemaah kita ada yang berisiki tinggi (Risti) dan lansia sebanyak 30 persen. Dengan pemangkasan itu harapan kami mereka lebih banyak istirahat di kamar,” pungkas Fasial.
Tahun Haji 1445 Hijriah atau 2024 masehi, Embarkasi Makassar memberangkatkan 16.669 orang, terdiri dari 16.343 jemaah haji, 121 petugas haji daerah, dan 205 panitia penyelenggara ibadah haji, yang dibagi dalam 38 kloter.
Keseluruhan jemaah haji yang berangkat dari Embarkasi Makassar berasal dari delapan provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Khusus Provinsi Sulawesi Selatan memberangkatkan 7.884 jemaah haji dari kuota awal sebanyak 7.272 jemaah. Penambahan tersebut berasal dari penambahan kuota sebanyak 468, optimalisasi kuota sebesar 64, dan selisih mutasi sebanyak 80 jemaah.
Dari jumlah tersebut 1.336 diantaranya merupakan jemaah haji lanjut usia (Lansia), sehingga menjadi proritas mendapat layanan. (*)