Site icon KABARIKA

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi Beri Teguran Keras

KABARIKA.ID, JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. Ashabul Kahfi, melayangkan teguran keras kepada Garuda Indonesia menyusul insiden kerusakan mesin pada pesawat Boeing 747-400 yang mengangkut jemaah calon haji Kloter 5 Embarkasi Makassar (UPG-05). Hal itu disampaikan, Kamis, 16 Mei 2024.

Peristiwa ini, menurut Ashabul Kahfi, menjadi sorotan serius terhadap aspek keamanan dan keselamatan penerbangan Garuda Indonesia, khususnya dalam operasional penerbangan haji yang krusial.

Ia mengeritik keras keputusan maskapai penerbangan nasional ini menyewa pesawat tua seperti Boeing 747-400 untuk misi penting tersebut.

Padahal, kata Kahfi, maskapai Garuda sendiri sudah memensiunkan seluruh armada Boeing 747-400 miliknya sejak tahun 2017.

“Milik sendiri sudah tidak dipakai, kok malah sewa pesawat berjenis sama. Keselamatan jemaah haji seharusnya menjadi prioritas utama. Saya sudah ingatkan saat pelepasan jamaah,” tegas politikus PAN itu dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, ia menuntut Garuda Indonesia untuk melakukan investigasi menyeluruh dan menyampaikan hasil investigasi secara transparan kepada publik.

“Bukan hanya mengganti mesin yang rusak, Garuda Indonesia juga perlu mengkaji ulang dan memperbarui armadanya dengan pesawat yang memenuhi standar keselamatan terbaru,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Ashabul Kahfi juga mendesak Garuda Indonesia untuk segera menerapkan langkah-langkah perbaikan dan peningkatan dalam sistem manajemen keselamatannya.

“Keselamatan jemaah haji tidak boleh dikompromikan. Kami harapkan Garuda Indonesia dapat mengambil tindakan nyata dan mematuhi sepenuhnya standar keselamatan penerbangan internasional,” tegasnya.

Teguran keras dari Ketua Komisi VIII DPR RI ini menjadi tamparan keras bagi Garuda Indonesia dan menggarisbawahi urgensi perbaikan dalam pengelolaan keselamatan penerbangannya.

Investasi dalam armada yang lebih baru dan lebih aman menjadi keharusan demi memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah haji di masa depan.

Exit mobile version