KABARIKA.ID, MAKASSAR — Desas-desus penggantian penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ramai diperbincangkan di grup WA maupun Warkop beberapa hari terakhir, terjawab sudah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, melantik secara resmi Prof. Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulsel menggantikan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin, Jumat (17/05/2024) di Sasana Bhakti Praja (SBP) lantai 3 Gedung C, Kemendagri, jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat.
Pj Gubernur Sulsel sebelumnya, Bahtiar Baharuddin juga dilantik sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar).
Bahtiar menduduki kursi Pj Gubernur Sulsel selama 255 hari atau 9 bulan dan 13 hari. Sebelum dilantik sebagai Pj Gubernur Sulsel pada Selasa (5/09/2023), Bahtiar menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.
Kini, bahtera Sulsel punya nakhoda baru yang akan mengembangkan layar harapan baru dan medan persemaian kesejahteraan bagi 9,5 juta penduduk Sulsel.
Siapa Zudan Arif Fakrulloh?
Sebelum dilantik sebagai Pj Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. senjabat sebagai Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), sejak 12 Mei 2024.
Sebelum itu, Prof Zudan menjabat sebagai Pj Gubernur Sulbar sejak 12 Mei 2023. Selama menjabat sebagai kurang lebih satu tahun, rakyat Sulbar merasa memperoleh berkah dari langit karena mendapatkan sosok pemimpin yang mencerahkan dan amanah. Beleid yang diambil sesuai dengan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat Sulbar.
Prof. Zudan dikenal dengan karakternya yang tegas, namun lembut.
Prof Zudan terlahir dari keluarga sederhana di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 24 Agustus 1969. Ia merupakan anak ke-7 dari sembilan bersaudara.
Saat remaja, Zudan sangat aktif dalam berbagai kegiatan, seperti olahraga karate, pecinta alam, karang taruna, pecinta bonsái dan adenium. Di sekolah ia aktif dalam organisasi sebagai Wakil Ketua OSIS SMA 3 Padmanaba Yogyakarta.
Setelah lulus SMA, Zudan melanjutkan ke perguruan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada 1988. Ia menyelesaian program strata 1 pada tahun 1992.
Zudan kemudian melanjutkan pendidikan Magíster (S2) dan Doktor (S3) bidang Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro (Undip) sejak 1993 hingga 2001.
Seluruh perjalanan studinya ini memperoleh beasiswa dari Yayasan Adji Darma Bhakti, Yayasan Wijaya Kusuma Surabaya, dan Proyek URGE-Program Unggulan Bank Dunia (World Bank).
Prof Zudan mengawali karier sebagai PNS di Badan Diklat Kemendagri terhitung mulai 1 April 1999 sebagai Widyaiswara.
Zudan mendapatkan gelar profesor di bidang Ilmu Lembaga dan Pranata Hukum kala usianya masih sangat muda, yakni 35 tahun.
Sebagai pakar hukum, Prof. Zudan banyak mewarnai proses legislasi Indonesia dengan menjadi tim pakar dan penyusun rancangan dari seitar 18 undang-undang, dan berbagai peraturan lainnya.
Prof. Zudan juga banyak diminta untuk memberikan keterangan ahli oleh KPK, Kejaksaan Agung, Polri dan oleh para pencari keadilan.
Selama 20 tahun pengabdiannya di Kemendagri, Prof Zudan pernah memangku berbagai jabatan strategis.
Ia menjabat Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri dari 1 Juli 2015 hingga 15 Maret 2023.
Prof. Zudan juga pernah diangkat sebagai penjabat Gubernur Gorontalo pada 28 Oktober 2016 hingga 12 Mei 2017. Saat itu ia menggantikan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang habis masa jabatannya.
Jabatan paling singkat yang pernah ia emban adalah sebagai Sekretaris BNPP yang hanya berumur 5 hari (12-17 Mei 2024), setelah masa tugasnya sebagai Pj Gubernur Sulbar berakhir.
Lebih satu tahun yang lalu, Prof Zudan juga pernah menduduki jabatan Sekretaris BNPP selama 58 hari, terhitung sejak 15 Maret 2023 hingga 12 Mei 2023, saat ia dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian sebagai Pj Gubernur Sulbar.
Masyarakat Sulbar Merasa Kehilangan
Kepergian orang-orang baik selalu meninggalkan kesan dan kenangan mendalam bagi orang-orang yang ditinggalkan. Demikian pula masyarakat Sulbar yang merasa kehilangan atas pergeseran jabatan Prof Zudan dari gerbong pemerintahan Sulbar.
Ekspresi mereka ditumpahkan lewat live chat di kanal YouTube Kemendagri saat pelantikan Prof Zudan Arif sebagai Pj Gubernur Sulsel, tadi pagi.
Beberapa live chat tersebut kami kutipkan di bawah ini.
“Beruntung Sulsel dapat Pak Prof. Zudan, kami di Sulbar merasa kehilangan sosok Prof. Zudan”. (Irsal, S.IP)
“Beruntunglah Sulsel punya Prof. Zudan.” (Rahman Kapiola)
“Selamat Pak Prof Zudan, masyarakat Sulbar pasti merindukanmu.” (Sri Cikoa)
“Kami masyarakat Sulbar masih menginginkan Pak Zudan menjadi Pj Sulbar”. (Andibaso Abidin)
“Prof Zudan kebanggaan Sulbar. Terima kasih atas pengabdiannya untuk Sulbar Maju Terus. Sukses di tempat yang baru”. (Rina)
“Prof Zudan sang pencerah (pemimpin cerdas dan amanah)”. (Biro Ekbang)
“Merasakan kehilangan sosok teduh pembawa ketenangan dengan sejuta inovasi. Sulbar dan masyarakat mencintaimu Pa Prof Zudan. Sulsel dapat kado terindah. Terima kasih Pak Prof atas dedikasimu dan role model”. (Echaswity). (rus)