Dari Vietnam, Mentan Andi Amran Tekankan Pentingnya Optimasi dan Mekanisasi

Berita733 Dilihat

KABARIKA.ID, VIETNAM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (AAS) menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Vietnam, Le Minh Hoan di kantor Ministry of Agriculture Rural Development Vietnam (MARD), Minggu, 19 Mei 2024.

Diketahui, Mentan Andi Amran tiba di Hanoi pada Minggu waktu setempat melalui penerbangan Bandara Minangkabau di Sumatera Barat.

Di sana, Mentan AAS yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) menandatangani kerjasama MoU mengenai pembentukan kelompok kerja pertanian sebagai forum formal yang saling menguntungkan.

Dalam hal ini, Mentan ingin Vietnam memberi dukungan penuh terhadap upaya Indonesia dalam mengembangkan lahan rawa sebagai lahan produktif bagi kepentingan masa depan negara.

“Kami sampaikan bahwa kami sedang mengembangkan pertanian padi di lahan rawa terutama di bidang agronomi khususnya varietas bibit padi untuk lahan rawa yang memiliki produktivitas tinggi,” ujar Mentan AAS, Minggu, 19 Mei 2024.

Mentan AAS mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia,

Owner PT. Tiran itu menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen.

“Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,” kata AAS.

Indonesia, kata Mentan AAS telah melakukan upaya dalam mengelola sektor pertanian yang lebih maju. Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat program ketahanan pangan untuk komoditas beras, jagung, dan kedelai melalui penyediaan input yang berkualitas kepada petani.

Di sisi lain, Mentan menyampaikan bahwa Indonesia juga terus mengembangkan sistem pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Perlu kami sampaikan Indonesia juga memiliki cita-cita menjadi pemasok pangan bagi kebutuhan masyarakat global,” kata Pengusaha nasional itu.

Untuk diketahui, Indonesia berhasil mewujudkan swasembada pada 3 tahun sebelumnya. Saat itu, kebutuhan dalam negeri dalam kondisi melimpah sehingga menjadi salah satu kekuatan pangan di Asean.

Untuk saat ini, pemerintah juga tengah melakukan upaya percepatan melalui perluasan areal tanam dan juga pompanisasi.

Sebagai informasi, Mentan juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan Republik China, Tang Renjian.

Keduanya juga akan membahas pertanian masa depan seperti perluasan areal tanam dan penanggulangan dampak el nino yang melanda seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *