KABARIKA.ID, MADINAH — Makanan yang disajikan untuk para jemaah haji Indonesia selama berada di Arab Saudi harus terjamin kualitasnya dari berbagai aspek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Ali Machzumi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke dua lokasi katering jemaah haji Indonesia di Madinah.

Ali bersama rombongan tiba di lokasi katering pertama, Baharhar sekitar pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Setelah itu rombongan bergerak menuju lokasi katering kedua, Meez Marry. Inspeksi berlangsung hingga Selasa dini hari (21/05/2024) WAS atau Rabu pagi WIB.

Tiba di lokasi katering, Ali dan rombongan mengecek dapur katering, stok bahan baku, proses memasak makanan hingga pengemasan.

Turut mendampingi Kepala Daker Madinah dalam Sidak tersebut adalah Kepala Seksi Konsumsi, Muhammad Musta’in, dan Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Syamsudin.

Ali mengatakan, Sidak dilakukan untuk memastikan proses memasak makanan untuk konsumsi jemaah haji sesuai dengan kesepakatan bersama yang terdapat dalam kontrak kerja sama, antara Kemenag dengan pengelola katering.

Paket makanan untuk jemaah haji Indonesia. (Foto: Ist.)

“Kita Daker Madinah melakukan Sidak secara langsung ke dapur Baharbar ini untuk memastikan, bahwa proses memasak untuk konsumsi jemaah haji sudah berjalan sesuai ketentuan yang disepakati dalam kontrak,” ujar Ali di lokasi Baharhar, Madinah.

Bukan hanya proses memasaknya yang harus sesuai dengan kontrak, lanjut Ali, tetapi juga bahan makanan hingga proses pengemasannya harus memenuhi syarat.

“Kita memastikan proses makanan, dari bahan baku sampai pengemasan harus sesuai kontrak. Di sini sudah sesuai dengan ketentuan yang disepakati dengan dapur dan pemerintah Indonesia,” tutur Ali.

Dalam pemeriksaan itu, Ali tidak hanya melihat kualitas bahan makanan dan proses memasaknya, tetapi juga mencicipi semua menu.

Tujuannya untuk memastikan rasanya sudah sesuai dengan cita rasa nusantara, baik menu reguler maupun menu untuk jemaah lanjut usia (Lansia).

“Menunya enak, ayamnya cocok, kentang cocok di lidah, dan insya Allah jemaah kita cocok dengan layanan konsumsi di dapur ini,” tandas Ali.

Manurut Ali, dapur ini menyiapkan 4.000 porsi sekali produksi, baik menu selamat datang untuk jemaah yang baru tiba di Madinah, maupun jemaah yang tinggal di hotel.

“Dari dapur ini semua sudah memadai sesuai dengan kontrak,” tegas Ali. (rus)