KABARIKA.ID, JAKARTA – Relawan Anies Baswedan mendukung Sudirman Said maju calon Gubernur DKI Jakarta di pilkada serentak 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dukungan itu datang dari Muhammad Ramli Rahim mantan juru bicara Timnas Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 lalu.

Alumni Universitas Hasanuddin itu menginisiasi gerakan relawan Anies Baswedan untuk Sudirman Said.

Ramli Rahim mengatakan dukungan relawan Anies Baswedan diharapkan menghindari polarisasi seusai Pilpres 2024.

Menurutnya kehadiran Sudirman Said di Pilkada DKI Jakarta dapat menghindarkan polarisasi.

“Kita butuh figur lain, ya. Jadi tembakan sekarang fokus ke pak Anies, kita butuh figur lain yang lebih terbuka, lebih luas, karena kita ingin polarisasi di Jakarta sudah selesai lah,” kata Ramli kepada wartawan Sabtu (1/6/2024).

Ramli Rahim mengatakan, figur Sudirman Said mendapatkan sinyal dukungan dari parpol luar Koalisi Perubahan.

Ia mencontohkan seperti sinyal dukungan dari Partai Demokrat.

“Alhamdulillah kelihatan bisa diterima lebih mudah, bukan cuma di Koalisi Perubahan, namun di luar Koalisi Perubahan juga,” ungkap Ramli.

“Seperti pernyataan terbuka dari teman-teman Demokrat, itu sudah disampaikan, teman-teman Gerindra juga terbuka dengan pak Dirman,” sambung Ramli.

Sudirman Said adalah mantan menteri ESDM di era Jokowi-JK.

Profil

Sudirman Said, S.E., M.B.A. (lahir 16 April 1963), adalah wirausahawan, akademisi, birokrat, dan politisi berkebangsaan Indonesia. Pada 27 Oktober 2014, Sudirman ditunjuk oleh Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabinet Kerja hingga pemberhentiannya pada pertengahan 2016.

Ia dicalonkan sebagai calon Gubernur Jawa Tengah yang berpasangan dengan Ida Fauziyah dari PKB pada 2018.

Mereka diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, dan PKB, namun tidak berhasil memenangkan pemilihan umum.

Setelahnya, ia ditugaskan Gerindra untuk menjadi bagian dari Badan Pemenangan Nasional pada pemilihan presiden 2019.

Di 2024, Sudirman menjadi juru bicara bagi Anies-Muhaimin.

Kemudian, ia maju sebagai kandidat Gubernur Jakarta bersama Abdullah Mansuri melalui independen, tetapi batal mengajukan pencalonan setelah kurangnya dukungan dari kartu tanda penduduk.

Sudirman aktif dalam kegiatan lembaga swadaya masyarakat. Ia diberi mandat sebagai Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), sebuah organisasi sosial tingkat nasional dan turut serta dalam bagian gerakan PMI.

Tidak hanya itu, ia juga menjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas Pertamina.

Pada 2016, ia mendirikan Institut Harkat Negeri (IHN), suatu lembaga riset dan pendidikan di bidang kepemimpinan dan pembangunan.

Kegiatan IHN dijalankan bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga sosial kemasyarakatan, dan lembaga-lembaga kajian internasional.