Halalal Bi Halal (HBH) adalah event yang sudah sangat lumrah bagi Ummat Muslim Indonesia. Namun ada yang berbeda dengan HBH yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 April 2024. Itulah HBH Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) yang digelar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rumah Jabatan Menteri Pertanian RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bertepatan Bapak Menteri memang Alumnus Fakultas Pertanian UNHAS, yang untuk kedua kalinya, kini mengemban Amanah sebagai Menteri Pertanian. Dan Pak Menteri, Dr. H. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP., juga memotori IKA UNHAS, karena dipercaya sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP)-nya melalui Musyawarah di Makassar dua tahun silam.
Bapak AAS, demikian nama beliau sering disebut, dalam sambutannya, memikat hadirin dengan jamuan yang bernuansa spesifik. Bukan lantaran tersajinya ikan bakar, coto, Konro, dan aneka sea food khas Makassar, tapi karena content wejangan inspiratif yang disuguhkannya dalam Kata Sambutan. Konteks narasi dengan racikan integratif multi perspektif.
AAS yang telah melintasi berbagai tonggak tantangan “From Zero to Hero” memadukan kebersahajaan Anak Desa dengan modernitas urban metropolis; merajut muatan akademis dengan kreativitas profesionalisme, memberi ruang bagi entrepreneurship korporasi dalam penguatan policy birokrasi.
Jadilah sambutan Sang Ketua IKA itu sebagai sebuah mata rantai hibrida yang solid, engaged, impresif, dan juga direktif, namun tidak membatasi dinamika interpretasi kreatif yang tentunya mensyaratkan adaptabilitas. Apatah lagi bahwa ikon “Ayam Jantan dari Timur” itu harus selalu siap tarung mengedepankan kontribusi terbaiknya. Ketegaran “Pohon Lontara” dalam transformasi kinerja yang konsisten, serta proteksi “Benteng” atas nilai-nilai “Keluhuran Hasanuddin”, menyatu sebagai senyawa literasi dalam “ajakan Silaturrahim” Owner Tiran Group itu.
Decak kagum, tentu mengharu biru, karena Sang Alumnus mengayun langkah tanpa mengabaikan Almamater. Semua pihak diundang (tepatnya, ditantang) berkontribusi sebagai bukti kejuangan putra-putri Hasanuddin.
Sebagai putra Sulsel, Pak Menteri dan Ketua IKA UNHAS itu telah mewujudkan terminologi kultural: “Napasseddiwi alebbirengnge” (memadukan anasir kemuliaan) dengan motivasi semangat yang membuncah: “Saya hanya ingin mengibarkan Merah Putih” di langit kompetensi, karena kecintaan pada negeri, demikian aksentuasi Pak Menteri.
Nama “Hasanuddin” memang identik dengan fitrah kemuliaan hakikat martabat insani: “Kebaikan Agama”. “Islamic main values” yang dihadirkan bukan hanya untuk mahasiswa dan alumni UNHAS (apapun agama yang dianutnya), tapi untuk semua manusia di jagat raya ini: anywhere, anytime; fii kulli makan, fii kulli zaman, apapun profesi dan kompetensinya. Inilah visi *Gerakan Kerahmatan Semesta (Rahmatan Lil ‘Alamin).
Bahwa Ketua IKA UNHAS memberikan aksentuasi fundamental terkait Tata Kelola Potensi Pertanian, itu sangat proporsional, karena Beliau memang Menteri Pertanian, yang bahkan tidak hanya formal dan fungsional, namun juga aktual dan progresif dengan kinerja presisi tinggi. Justru dalam konteks yang demikian, segenap Alumni wajib mengaktivasi dukungannya secara kolosal, lahir dan batin.
Dalam suasana yang sangat kental dengan aroma Persaudaraan, kekeluargaan, akademis, dan ilmiah itu, Pak Menteri telah menunjukkan pijakan kultural di bumi peradaban lalu menukik ke langit spiritual fitrah insani, dengan ajakan mengoptimalkan kontribusi kebangsaan yang berkualitas secara berkelanjutan, khususnya dalam matra Pertanian.
Pesan motivasi pada level kesadaran di atas rata-rata, yang mengingatkan betapa pentingnya inklusi kemanusiaan:empati dan apresiasi bagi semua tanpa kecuali, kebersamaan insani untuk kesejahteraan rakyat, bangsa, dan negara. “Main content” hakikat fitrah yang selalu diharapkan oleh peserta HBH, dan itu adalah karakteristik utama Sang _”Hasan al diin”_ (Hasanuddin).
Dari Kota Tua Jakarta, penulis mengucapkan “Salam Panglima Pangan Dunia” (SaPa PaDi) buat Ketua IKA UNHAS, Bapak Menteri Pertanian, dengan segenap jajarannya.
Vivat Almamater, Vivat Swasembada Pangan.
(To be cont…)
Abdul Hafid Paronda,
Menatap Senja di Stasiun Kota.