TNI Siap Kirim Kapal Rumah Sakit ke Palestina Dalam Misi Kemanusiaan dan Perdamaian

Berita, Inspirasi116 Dilihat

KABARIKA.ID, JAKARTA — Kondisi kemanusiaan di Gaza, Palestina kian mencekam dan memilukan akibat gempuran pasukan zionis Israel, terutama di wilayah Rafah sebagai area pengungsian.

Setiap hari rakyat Gaza ada yang gugur akibat tembakan peluru pasukan Israel. Yang terluka juga terus berjatuhan di tengah kondisi layanan kesehatan yang minim. Truk bantuan pangan dari PBB dan berbagai donasi internasional yang dihambat oleh pasukan Israel, menyebabkan rakyat Palestina mengalami kelaparan parah.

Guna meringankan masalah darurat kesehatan yang dialami rakyat Palestina, pemerintah Indonesia melalui TNI menyiapkan dua kapal rumah sakit untuk dikirimkan ke Gaza, Palestina. Dua kapal rumah sakit tersebut adalah KRI Rajiman dan KRI Suharso.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto usai rapat dengan Komisi I DPR RI, Kamis (6/06/2024) di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Kapal Rumah Sakit TNI dr Radjiman 992 siap diberangkatkan ke Gaza, Palestina untuk misi kemanusiaan dan perdamaian. (Foto: kemhan)

Jenderal Agus mengatakan, dua kapal rumah sakit itu bisa membantu perawatan bagi masyarakat yang terdampak konflik.

“Itu bisa merawat di dalam kapal, dan juga ada unit darurat bisa operasi kelas satu. Ada x-ray dan ada UGD,” ujar Jenderal Agus.

Persiapan pengiriman kapal ini dalam rangka misi kemanusiaan dan perdamaian bersama pasukan Brigade Komposit ke Gaza, Palestina. Brigade tersebut terdiri dari empat batalyon untuk misi perdamaian.

Empat batalyon itu nantinya, lanjut Jenderal Agus, terdiri dari 1.212 personel. Mereka terdiri dari Batalyon Pendukung, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.

Agus menegaskan, pihaknya siap mengirim pasukan tersebut, jika Republik Indonesia mendapatkan mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

”Kita membentuk Brigade Komposit yang siap dikirim ke sana,” tandas Jenderal Agus.

Jenderal Agus menjelaskan, Batalyon Kesehatan memiliki kemampuan perawatan medis karena dilengkapi dengan dokter. Batalyon Zeni memiliki kemampuan untuk membuat konstruksi pembangunan.

Sedangan, Batalyon Perbekalan memiliki kemampuan untuk membuat dapur umum. Adapun Batalyon Pendukung, disiapkan untuk membantu pengamanan bagi personel-personel yang bertugas di Gaza, Palestina.

Menurutnya, pasukan-pasukan pengamanan tetap diperlukan karena di daerah tersebut masih terjadi konflik.

“Jadi, kita tetap mengamankan pasukan kita yang membantu,” tegas Jenderal Agus. (rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *