KABARIKA.ID, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, menargetkan sebanyak 13.648 hektare rawa bisa dijadikan pertanaman padi, sebagai upaya menggenjot peningkatan produksi padi.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman kekeringan tahun 2024.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Imran Jausi, kekeringan tahun lalu sangat berdampak pada penurunan produksi padi.
Tahun ini, tentu tidak mau hal serupa terjadi lagi tahun ini.
“Karenanya, apa yang kita lakukan sekarang ini dari target kita 13.648 ha rawa yang dijadikan pertanaman padi minimal kita naikkan indeks pertanamnya 100 ke 200 kalau bisa ke 300,” kata Imran.
Peningkatan indeks pertanaman padi, untuk menutupi kemungkinan turunnya produksi karena kekeringan di lahan yang lain.
Sementara di sisi lain, penggunaan air permukaan di lahan lainnya cukup banyak, termasuk rawa.
Rawa digunakan untuk pertanaman. Hal ini dimaksudkan agar meski musim kemarau, lahan pertanaman juga tetap terairi dengan baik.
“Di musim hujan airnya mengalir sehingga merusak tanaman. Itulah yang dilakukan oleh pemeritah pusat melalui kegiatan yang kita sebut oplah (optimalisi lahan rawa),” lanjut Imran, saat dihubungi akhir pekan ini.
Dengan upaya itu, Pemprov Sulsel optimistis produksi padi tidak akan terganggu meski ada ancaman kekeringan. Kalaupun ada penurunan maka tidak akan terlalu signifikan.
“Sudah ada rawa-rawa yang kita dorong, yang selama ini tidak digunakan untuk tanaman kita gunakan. Ada satu kali kita naikkan dua kali,” kata Imran.
Selain itu, sistem perpompaan juga telah aktif. Ada juga pemanfaatan padi ladang.
“Karena ini sudah luar biasa kita lakukan termasuk memanfaatkan padi ladang. Biasa orang bilang tumpang sari, dengan tanaman perkebunan,” pungkas Imran. (*)