KABARIKA.ID JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pihak untuk mengapresiasi jerih payah para petani yang terus menyiapkan pangan setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri saat memperingati Hari Krida Pertanian ke-52 yang jatuh pada Jumat, 21 Juni 2024.
Kuntoro mengatakan, sesuai temanya peringatan hari Krida merupakan momentum penting bagi insan pertanian dalam memperkuat kolaborasi. Apalagi, kata Kuntoro, saat ini Indonesia telah menargetkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia sebagai target dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Diketahui, hari Krida digelar tiap 21 Juni yang dimulai sejak tahun 1972 untuk memberi penghargaan kepada para petani, khususnya kepada orang-orang yang berkontribusi pada sektor pertanian.
“Sesuai tema tahun ini, Hari Krida Pertanian bisa menjadi landasan untuk kita memperkuat kolaborasi menjaga keberlanjutan produksi pangan bangsa,” ujar Kuntoro, Jumat, 21 Juni 2024.
Kuntoro mengatakan, hari krida juga harus dimaknai dengan rasa syukur atas perjuangan insan tani dalam mewujudkan kedaukatan pangan dan juga cita-cita menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. Sesuai arahan Mentan Amran Sulaiman, pertanian harus dibangun di atas kepentingan apapun guna memperkuat cita-cita bangsa Indonesia yang lebih cemerlang dan sejahtera.
“Mari kita maknai hari krida ini dengan penuh rasa syukur atas limpahan dan perjuangan pertanian Indonesia yang sudah melangkah lebih maju hingga saat ini. Juga kita melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurang dan kelemahan yang ada” tegasnya.
Kuntoro menambahkan persoalan pangan merupakan persoalan bersama dan harus dibangun kolaborasi yang erat. Sektor pertanian tidak boleh berjalan sendiri mengingat makin banyaknya tantangan yang semakin komplek.
“Saat ini kita memasuki kondisi ancaman iklim dan geopolitik. Tidak bisa kementerian pertanian bekerja sendiri. Kita harus bergandengan tangan dan membangun kedaulatan pangan diatas segalanya. Dan saat ini kita sedang berupaya memaksimalkan pompanisasi untuk menghadapi tantangan musim kering panjang,” jelasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh sungai di Indonesia dilakukan pengecekan untuk pemasangan pompa guna memenuhi kebutuhan air bagi lahan-lahan sawah tadah hujan yang kering akibat gelombang panas ekstrem. Demikian disampaikan Presiden dalam rakornas pengendalian inflasi di Istana Jakarta.
Mengenai hal ini, Presiden di Jawa Tengah, mengapresiasi kerja keras jajaran Kementerian Pertanian yang terus menjalin kolaborasi dengan TNI dalam mendistribusikan pompa ke sejumlah daerah sentra. Menurut Presiden, sedikitnya 25 ribu pompa air sudah disebar ke seluruh sentra pertanian di Indonesia.
“Beberapa sudah dikirim ke Kodam-kodam, dan disebar pompa, terutama di daerah-daerah produksi,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menggencarkan program Perluasan Areal Tanam atau PAT melalui pompanisasi yang terpasang di sejumlah sungai-sungai besar maupun kecil. Kata Mentan, pompanisasi adalah solusi cepat dalam mengantisipasi kekeringan panjang yang telah menurunkan produksi dalam negeri beberapa waktu lalu.
“Saat ini seluruh jajaran kementan bergerak di lapangan memastikan solusi cepat pompanisasi terpasang secara baik, terutama di daerah-daerah sentra seluruh Indonesia,” jelasnya.