Spanyol Patut Diunggulkan Juara

Berita103 Dilihat

KABARIKA.ID–Spanyol membuktikan layak dipertimbangkan sebagai salah satu favorit juara Piala Eropa 2024 setelah lolos dari grup ”neraka”, yaitu Grup B, dengan sangat meyakinkan.

Seusai mengalahkan tim peringkat ketiga Piala Dunia Qatar 2022, Kroasia, 3-0, mereka memecundangi
juara bertahan Piala Eropa, Italia, 1-0.

Laga Spanyol versus Italia pada babak penyisihan Grup B di Stadion AufSchalke Arena, Gelsenkirchen, Jumat (21/6/2024) dini hari WIB memperkuat ketangguhan Spanyol.

Awalnya diprediksi akan berlangsung sama kuat. Namun, kenyataan di lapangan, Spanyol justru mendikte Italia hampir sepanjang laga.

Statistik menunjukkan ”La Roja” jauh lebih dominan dalam penguasaan bola.

Selain itu, mereka memberondong gawang Italia dengan 20 tembakan yang sembilan di antaranya tepat sasaran.

Italia tak berkutik dan dipaksa bermain di sepertiga akhir pertahanan mereka sendiri. ”Gli Azzurri” tidak mampu membuat satu tembakan pun tepat ke gawang Spanyol.

Upaya Italia membangun serangan selalu terhenti dini menyusul tekanan
konstan dari Spanyol. Italia bahkan tidak mampu membuat lebih dari tiga rangkaian operan dalam satu upaya serangan.

Sebelumnya, La Roja juga mendikte Kroasia, salah satu tim raksasa Eropa dalam satu dekade terakhir. Dominasi Spanyol atas kedua tim besar itu dinilai mengejutkan karena mereka tidak digadang-gadang juara.

Opta hanya menaruh mereka di posisi keempat calon juara, setelah Inggris, Perancis, Jerman, dan Spanyol. Peluang juara mereka 9,6 persen.

”Saya sangat senang dengan fakta bahwa orang-orang mulai berpikir kami bisa menjadi juara. Namun, kami harus tetap bahagia dan tenang. Para pemain harus menikmati apa yang paling mereka kuasai, yaitu bermain sepak bola dan terus berkembang,” kata Fuente seusai laga melawan Italia.

Fokus utama Pelatih Spanyol Luis de la Fuente di Jerman adalah meregenerasi tim dan menyiapkan skuad emas di masa depan.

Tak pelak, ia membawa cukup banyak pemain muda, selain tetap memercayai sejumlah figur senior, seperti Alvaro Morata (31) dan Dani Carvajal (32).

Sejumlah bintang muda
Spanyol, seperti Pedri (21), Nico Williams (21), dan Lamine Yamal(16), mulai menjelma tulang punggung tim.

Kombinasi ideal pemain senior dan yunior menjadikan rerata usia skuad Spanyol di angka 27 tahun. Spanyol tidak masuk dalam daftar 10 besar tim dengan rerata usia tertua di Piala Eropa 2024.

Namun, di sisi lain, Spanyol juga bukanlah tim denganrerata usia termuda.

Kombinasi pemain Spanyol menjadi seimbang, di tengah-tengah.
Williams, misalnya, memenuhi tuntutan itu dengan baik.

Ia tampil memukau dan sangat merepotkan pertahanan Italia
melalui kecepatan dan dribbling-nya.

Gol Spanyol, yang terjadi akibat bunuh diri bek muda Italia, Riccardo Calafiori, tak lepas dari pergerakan dan operan bola Williams di sisi kanan pertahanan Italia.

Adapun Yamal sempat mengancam lewat tendangan jarak jauh. Mereka dibantu dua seniornya, Rodri dan Fabian Ruiz, di lini tengah.

Perwakilan pemain muda di lini tengah me-nampilkan Pedri yang piawai dalam mendistribusikan bola, selain tangguh dalam menahan serangan saat fase transisi.

Dengan energi yang meletup-letup, para pemain muda Spanyol bisa diandalkan untuk meneror gawang lawan.

Sementara itu, para pemain senior, berkat pengalamannya, menghadirkan ketenangan saat tim tertekan. Maka, tim Spanyol kali ini saling melengkapi satu sama lain.

”Semua berjalan sangat baik malam ini dan rekan-rekan setim banyak membantu saya. Situasi satu lawan satu adalah keahlian saya. Saat Anda melewati bek sayap untuk pertama kalinya, semuanya menjadi lebih mudah,” ucap Williams.

Berkat penampilan sempurna di penyisihan grup, Spanyol menyusul tuan rumah Jerman yang telah lebih dulu memastikan lolos ke babak 16 besar.

Spanyol memuncaki Grup B dengan enam poin. Italia menguntit di peringkat kedua dengan tiga poin. Adapun Albania dan Kroasia menyusul di peringkat ketiga dan keempat, masing-masing, dengan satu poin.

Pada laga terakhir, Spanyol akan menghadapi Albania yang berpotensi menjadi ”kuda hitam”.

Italia, Kroasia, dan Albania masih berpeluang lolos memperebutkan satu tiket tersisa.

Selain itu, ada tiket menuju 16 besar lewat jalur peringkat ketiga terbaik. Hanya ada empat tim peringkat ketiga terbaik (dari total enam grup) yang berhak atas tiket tersebut.

Setiap tim di peringkat ketiga dari semua grup akan dibuatkan
klasemen tersendiri. Peringkat terbaik ditentukan berdasarkan poin yang diraih.

Jika poin masih sama antartim, penentuannya berturut-turut ak berdasarkan selisih gol, jumlah gol yang dicetak, jumlah kemenangan, poin disiplin terendah, dan peringkat keseluruhan kualifikasi ( Kompas/ Chalink)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *