KABARIKA.ID, MAKASSAR – Toraja merupakan salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan diera kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tercatat sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2023, sekitar Rp 1,1 Triliun alokasi Pemprov Sulsel yang bermanfaat untuk masyarakat di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
Alokasi APBD Provinsi itu, baik pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, mendukung pengembangan wisata, hibah rumah ibadah, bantuan sosial kemanusiaan, bantuan untuk petani, dan sejumlah bantuan lainnya.
Sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan dibangun secara bertahap. Di Toraja Utara diantaranya Jembatan Malango , ruas jalan Rantepao – Pangalla ; ruas Bua – Rantepao; ruas Rantepao – Sa’dan – Batusitanduk; ruas Rantepao – Alang Alang – Madandan – Batas Tana Toraja.
Serta jalan Kabupaten seperti jalan lingkar Ba’lele, jalan Randan Batu- perbatasan Tana Toraja, jalan Buntao- perbatasan Tana Toraja, ruas jalan Tandung La’bo dan beberapa ruas jalan lainnya. Sementara di Tana Toraja diantaranya ruas Passobbo – Matangli – Massupu – Batas Pinrang.
Bantuan keuangan juga terus dikucurkan Pemprov Sulsel diera kepemimpinan Andi Sudirman. Hal ini sebagai wujud komitmen pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
Misalnya di Toraja Utara, bantuan keuangan TA 2023 senilai Rp 8 Miliar untuk mendukung pembangunan jalan prioritas dan desa wisata, pengembangan produk kopi dan bantuan lainnya; Rp 20 Miliar bantuan keuangan TA 2022 diperuntukkan untuk mendukung pembangunan jalan prioritas kabupaten.
Sementara untuk Kabupaten Tana Toraja, Adapun bantuan keuangan TA 2023 senilai Rp 31,2 Miliar diperuntukkan untuk pembangunan jalan Buakaya Ollon, ruas prioritas kabupaten, subsidi pesawat, dan lainnya; TA 2022 senilai Rp 22,5 Miliar untuk pembangunan jalan wisata Ollon dan untuk mendukung pembangunan jalan prioritas kabupaten.
Bantuan keuangan Provinsi Sulsel juga menyasar untuk pembangunan jalan akses ke bandara Buntu Kunik.
Di daerah sekitarnya pula dibangun dalam memperlancar konektivitas ke Toraja.
Diantaranya akses daerah terisolir di Bastem atau ruas Bua – Rantepao dan Ruas Bonglo – Pantilang; ada juga ruas Batusitanduk di Luwu dan Jembatan Ilan Batu.
Pembangunan itu dilakukan untuk memperlancar akses dari Luwu Raya ke Toraja. Dalam menghubungkan akses jalan dari Palopo – Luwu – Toraja melalui ruas Palopo – Latuppa – Bonglo – Pantilang – Rantepao, Andi Sudirman mengalokasikan bantuan keuangan Pemprov Sulsel TA 2022 dan 2023 total Rp 39 Miliar, untuk pengaspalan 10,6 Km.
Pada kabupaten Pinrang dan Enrekang juga dilaksanakan sejumlah pembangunan, seperti pada ruas Paleteang – Malimpung – Malaga – Kabere sebagai wujud konektivitas tiga kabupaten yaitu kabupaten Pinrang, Enrekang dan Tana Toraja, pada ruas tersebut juga dilaksanakan pembangunan dua buah jembatan, kemudian rekonstruksi jalan secara bertahap juga dilakukan pada ruas Tuppu – Pao – Pammulungan yang menghubungkan kabupaten Pinrang dan Tana Toraja.
Sebagai daerah yang dikenal akan keindahan alamnya, Andi Sudirman mendorong pengembangan kawasan wisata Lembah Ollon di Lembang Bau, Desa Buakayu, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja.
Ia mengalokasikan bantuan keuangan yang diperuntukkan untuk pengembangan kawasan tersebut, salah satunya membangun akses jalan menuju objek wisata itu. Kini, Kawasan wisata itu pun mulai menarik banyak pengunjungnya, apalagi sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Ribuan pelajar juga pernah berkemah di Ollon.
Dalam memperlancar akses mobilitas via darat maupun udara ini untuk memperkuat Toraja yang dikenal sebagai daerah wisata dengan budaya yang khas di Sulsel, Andi Sudirman menghadirkan subsidi penerbangan, diantaranya rute Makassar – Toraja (PP) dan rute Balikpapan – Toraja (PP).
Sektor pertanian juga menjadi prioritas pria yang akrab disapa Andalan ini. Bantuan sarana dan prasarana untuk petani, seperti bantuan alsintan, jalan tani, pupuk cair, bibit kopi, embung, sumur bor, irigasi tersier, dan lainnya. Toraja juga menjadi sasaran penyalurkan program Mandiri Benih, dimana dibagikan benih padi yang unggul secara gratis kepada petani.
Adapun di Toraja Utara sebanyak 43.425 kg untuk ditanam dilahan pertanian seluas 1.737 hektar dan di Tana Toraja sebanyak 25 ribu kg untuk ditanam seluas seribu hektar.
Andi Sudirman pun dikenal sebagai sosok pemimpin yang merangkul semua golongan. Apalagi dirinya dikenal dengan sejumlah tokoh agama, organisasi kemahasiswaan, dan masyarakat Toraja. Toraja juga menjadi prioritas dalam alokasi hibah untuk rumah ibadah.
Sekira Rp 6 Miliar dialokasikan di dua daerah tersebut. Bantuan hibah tersebut untuk sejumlah rumah ibadah, dimana sebagian besar diperuntukkan untuk Gereja.
Ia juga berjiwa sosial yang tinggi. Dirinya selalu menjadi garda terdepan jika terjadi bencana. Sejumlah bantuan Pemprov Sulsel di era kepemimpinannya diberikan untuk korban bencana dan santunan kepada ahli waris korban bencana.
Melalui organisasi Andalan Sulsel Peduli yang dipimpinnya pun, juga senantiasa membantu untuk korban yang mengalami musibah.
Seperti saat terjadi bencana tanah longsor yang memakan korban jiwa di Makale, Tana Toraja pada bulan April 2024 lalu, Andi Sudirman pun turun langsung menyampaikan belasungkawa sekaligus memberikan bantuan.
Program prioritas di Toraja itu menjadi salah satu fokus Andi Sudirman, hal itu pernah diungkapkan saat acara peresmian pemanfaatan jalan Provinsi pada ruas Rantepao-Sa’dan-Batusitanduk, ruas Rantepao – Alang-alang – Batas Tana Toraja, ruas Tedong Bonga – Batas Luwu, Minggu (20/2/2022).
“Inilah tagline kami, Larampo umpemeloi Toraya (artinya datang membangun Toraja). Terbukti Toraja ini salah satu daerah yang alokasi anggaran Provinsi yang nilainya besar,” ungkapnya kala itu.