KABARIKA.ID, JAKARTA — Server Pusat Data Nasional (PDN) yang mengalami gangguan beberapa hari terakhir dan berpengaruh terhadap dunia penerbangan, dipastikan mengalami gangguan akibat serangan virus Lockbit 3.02.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penegasan itu dikemukakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, Senin (24/06/2024) di Istana Negara, Jakarta.

“Ini serangan virus Lockbit 3.02,” ujar Budi, singkat.

Mengenai penjelasan lengkapnya, lanjut Menkominfo, disampaikan oleh badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Menkominfo Budi Arie Setiadi memastikan server PDN terkena serangan virus Lockbit 3.02, saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan untuk mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, Senin (24/06/2024). (Foto: kbrn)

Menkominfo Budi mengaku tidak dapat mendengarkan penjelasan BSSN karena harus segera ke Istana menghadiri Sidang Kabinet Paripurna.

“Tadi mereka konferensi pers di Kemkominfo, tetapi saya tinggal karena harus ke sini,” ujar Budi.

Menkominfo Budi mengatakan, pihak peretas PDN meminta tebusan hingga 8 juta dolar AS atau sekitar 130,8 miliar rupiah.

Lockbit 3.02 merupakan salah satu peretas yang aktif sejak 2019 yang awalnya dikenal sebagai ABCD milik grup ransomware.

Sebelumnya kelompok peretas ini sempat berusaha menginfeksi bank Syariah Indonesia dengan menggunakan ransomware-as-a-Service (RaaS).

Hasil Forensik Digital BSSN

BSSN berhasil mengidentifikasi serangan siber yang mengganggu PDN. Kepala BSSN, Hinsa Siburian mengatakan, serangan itu berbentuk ransomware dengan nama brencifer ransomware.

“Ini merupakan pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0,” katanya, dalam jumpa pers usai berkoordinasi dengan Menkominfo, Budi Arie Setiadi, Senin (24/06/2024) di Kemkominfo Jakarta.

Hinsa menambahkan, keberhasilan mengungkap serangan ransomware ini berkat kerja forensik BSSN.

“Ini segera kami sampaikan kepada instansi lain sekaligus sebagai lesson langkah antisipasi,” ujarnya.

Hinsa juga mengatakan, saat ini BSSN bersama sejumlah pihak terus berproses mengupayakan investigasi secara menyeluruh. Di antaranya dengan Kemenkominfo, Cybercrime Polri, KSO Telkom Sigma, dan Lintas Arta.

“Terutama pada bukti-bukti forensik yang didapat dengan segala keterbatasan karena kondisinya terenskripsi,” kata Hinsa.

Hinsa menyampaikan bahwa layanan imigrasi yang sebelumnya mengalami gangguan kini telah beroperasi dengan normal.

Di antaranya layanan visa dan izin tinggal, paspor, visa on arrival, dan on boarding.

“Ini semua sudah berjalan normal, tetapi kami akan tetap mengevaluasi,” kata Hinsa. ((*/rus)