KABARIKA.ID, MAKASSAR- Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe, menyatakan bahwa dalam dua minggu ke depan, Golkar akan menentukan sikap terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu disampaikan Taufan Pawe untuk menanggapi pertanyaan mengenai Golkar yang sejauh ini belum mengerucutkan satu nama untuk diusung di Pilgub Sulsel.

Adapun DPP Partai Golkar menyiapkan lima kader terbaiknya. Kelimanya adalah Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid.

Lalu Ketua DPD I Golkar Sulsel sekaligus mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

Selanjutnya, Bupati Luwu Utara sekaligus Ketua DPD II Golkar Luwu Utara Indah Putri Indriani, dan mantan Wali Kota Makassar periode 2004-2014 Ilham Arief Sirajuddin.

Nurdin Halid sendiri telah menyatakan sikap tidak maju mencalonkan.

Dalam kesempatannya, Taufan Pawe menegaskan bahwa Golkar adalah partai yang berpengalaman.

Di samping itu, “beringin rindang” selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola sebelum mengambil keputusan.

“Saya harus menyampaikan bahwa Golkar itu partai yang berpengalaman, partai yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola sebelum menjatuhkan putusan,” ujar Taufan, Rabu 26 Juni 2024.

Menurut mantan Walikota Parepare, meskipun banyak kabar dan spekulasi yang beredar, DPD I Golkar Sulsel yang paling memahami masalah secara mendalam dan kultural.

Sehingga ia menegaskan bahwa hingga saat ini, Golkar belum mengambil sikap resmi terkait Pilgub Sulsel.

“Sampai sekarang Golkar belum bersikap. Saya yakin dua minggu ke depan Golkar sudah bersikap,” tambahnya.

Ia juga menanggapi mengenai survei tahap pertama yang telah turun. Taufan menyatakan bahwa urusan survei adalah wewenang DPP Golkar.

“Saya tidak mau masuk survei, soal wilayah survei itu adalah wewenang DPP Golkar dalam mengamati, mencermati, dan memutuskan,” jelasnya.

Baginya, survei memang merupakan salah satu indikator yang harus diperhatikan, tetapi bukan satu-satunya.

“Memang survei adalah indikator yang harus dipedomani, tetapi ada indikator lain juga,” katanya.

Mengutip pernyataan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, Taufan menyebut bahwa kader Golkar yang ingin maju harus siap lahir batin.

“Kader Golkar yang mau maju itu harus siap lahir batin. Jangan sampai hanya kesiapannya yang lahir, apa itu lahir, surveinya hebat. Tapi batinnya tidak siap,” ujarnya.

Menurut Taufan, kesiapan lahir dan batin harus bersinergi. Kesiapan lahir terlihat dari hasil survei dan penerimaan masyarakat. Sementara kesiapan batin mencakup kesiapan mental dan komitmen politik.

“Kesiapan lahir dari survei, diterima oleh masyarakat. Karena di sinilah kita harus tahu bahwa harus dibutuhkan cost politik, bahkan belanja partai,” terangnya.