KABARIKA.ID, JAKARTA – Dinas Pariwisata Kota Makassar, bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Musik Indonesia (LPSMI) didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menyelenggarakan ujian sertifikasi kompetensi profesi ekonomi kreatif sub sektor musik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara ini berlangsung di Hotel Karebosi Premier pada Sabtu, 29 Juni 2024.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program fasilitasi pengembangan kompetensi sumber daya manusia ekonomi kreatif, khususnya dalam inkubasi produksi musik yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Ujian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing para musisi serta tenaga profesional di bidang musik melalui sertifikasi yang diakui oleh negara.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Direktur Standarisasi Kompetensi Kemenparekraf, Faisal, S.ST.Par., MM. Par, CHE, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Makassar, Fathur Rahim, ST., M.T., dan Direktur LPSMI, Johny W Maukar, SH., MM, serta tim asesor dari LPSMI dan staf Dinas Pariwisata Kota Makassar. Peserta ujian terdiri dari anggota PAPRI, KPJ, musisi, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Direktur LPSMI, Johny W Maukar, SH., MM, mengapresiasi kerjasama dengan Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata Kota Makassar dalam menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi yang diikuti dengan sertifikasi.
Johny menekankan bahwa sertifikasi ini penting untuk mengantisipasi kerjasama dengan vendor nasional dan internasional. Ia juga berpesan kepada peserta agar penilaian sertifikasi tidak hanya berdasarkan pengetahuan, tetapi juga attitude dan disiplin waktu.
Fathur Rahim menekankan bahwa sertifikasi ini menjadi modal bagi pelaku industri kreatif di bidang musik untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka, sehingga dapat bersaing secara lebih kompetitif.
Ia berharap bidang ini dapat membantu dalam peningkatan pengelolaan pariwisata, khususnya di Kota Makassar.
Faisal menjelaskan bahwa kegiatan ini didukung oleh semangat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah serta sumber daya lain untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas.
Ia juga menyebutkan bahwa Presiden RI telah meluncurkan kemudahan perijinan dan rekomendasi berbasis online untuk mendukung sektor⁰ pariwisata Indonesia. Faisal menekankan pentingnya mendefinisikan standar kompetensi dan mengembangkan skema pelatihan berbasis okupasi dan jabatan di industri musik.
Setelah sambutan tersebut, peserta menjalani ujian tertulis yang dilanjutkan bergeser untuk ujian praktek di Kawai Music School Indonesia.
Sebanyak 40 peserta yang terdiri dari musisi, penyanyi, dan penata bunyi mengikuti ujian praktek ini.
Alexander Tampi salah satu peserta, berharap agar setelah pelatihan ini, mereka bisa menjadi asesor sehingga ada asesor lokal dari Makassar.
Tampi mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mendapatkan pengetahuan baru.
Musisi Opik melodica, peserta lainnya, menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Pariwisata Kota Makassar karena telah memberikan ruang untuk belajar, bersilaturahmi, dan berbagi pengalaman dengan sesama musisi.
Ia berharap pelatihan serupa dapat terus berlanjut dan sertifikat yang diperoleh dapat diaplikasikan di lapangan.
Acara ini menunjukkan komitmen kuat dari Dinas Pariwisata Kota Makassar, LPSMI, dan Kemenparekraf dalam meningkatkan kualitas SDM di sektor ekonomi kreatif, khususnya musik, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.