KABARIKA.ID, LEMBANG- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (AAS) kembali mengingatkan ancaman iklim seperti kekeringan ekstrem akibat El Nino dan potensi krisis pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, Mentan Amran mengajak semua elemen berkomitmen, termasuk Polri untuk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) menjaga dan memastikan produksi, stabilitas ketersediaan dan aksesibilitas pangan masyarakat terjamin.

Sekarang, lanjut Mentan semua turun tangan mengurus pangan. Mulai presiden, wakil presiden, Menko, menteri, Panglima TNI, Kapolri dan Kejaksaan.

“Begitu pentingnya urusan pangan, maka semua terlibat,” kata Mentan Amran.

Mentan AAS pun menekankan pentingnya komitmen semua pihak, termasuk Polri sebagai institusi negara di bidang keamanan dan penegak hukum ikut menjaga ketahanan pangan.

Menteri Pertanian yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin menyampaikan hal tersebut pada Dialog Kebangsaan Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Sespim Lemdiklat) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

“Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Kami di hulu, penegak hukum di hilir. Jika di hulu terjadi masalah, seperti kekurangan pangan, maka masalah akan muncul di hilir. Jadi, semua harus turun tangan mengurus pangan,” tegas Mentan Amran di Gedung Oetaryo, Sespim Lemdiklat Polri Lembang, Bandung.

Mentan Motivasi Peserta

Pada pemaparan di depan calon Kapolres, Kapolsek, beberapa peserta dari KPK dan Kejaksaan, Mentan AAS juga memotivasi peserta untuk sukses.

Pria kelahiran Bone ini membocorkan tiga kunci sukses. Pertama adalah ilmulyakin, artinya membaca berbagai teori lalu dimeories sebagai pengetahuan.

Lalu ainul yakin berarti melihat langsung, misalnya, nanti melihat langsung tembok Berlin baru percaya.

Ketiga haqulyakin, aku tidak lihat Tuhan tapi yakin Tuhan itu ada. Kita melihatnya tapi yakin dari dalam hati dan pikiran bahwa sukses bisa diraih dengan keyakinan.

Yang tak kalah penting lanjut Mentan Amran adalah memuliakan kedua orang tua terutama ibu yang melahirkan. Jangan pernah membuat tergores hatinya apalagi sampai menangis.
pnya.

“Kalau ingin naik pangkat mudah. Buat pimpinan tersenyum. Jangan kalau datang justru pimpinan pergi,” katanya.

Mentan AAS yang seringkali membuat peserta bertepuk tangan lalu bertanya kepada peserta.

Siap jadi jenderal?

“Siap,” jawab peserta, tapi dengan suara kurang bersemangat.

“Jangan asal..asal,” tepis Mentan AAS sambil tersenyum.

“Siap jadi jenderal!,” tanya Mentan lagi.

“Siap,” kali ini dengan suara lebih keras.

“Lumayan,” baru setengah yang lolos.

Bagaimana. Siap jadi jenderal?

“Siap!” Kali ini jawaban peserta membahana.

Selain menyampaikan berbebagai persoalan pangan yang dihadapi, Mentan juga mengungkapkan peta jalan menuju swasembada.

Mulai kebijakan regulasi, kebijakan Manajemen & SDM serta kebijakan teknis.

Bagaimana swasembada pangan? Iya bisa dicapai kalau kita semua kolaborasi.

“Buktinya kita swasmbada tiga tahun, 2017, 2019 dan 2020,” katanya.

MoU dengaan Kapolri

Menurut Mentan AAS, Kementan dan Polri telah melakukan penandatanganan kerjasama terkait Sinergitas Tugas dan Fungsi kedua pihak dalam Pembangunan Pertanian pada April lalu.

Mentan Amran berharap kerjasama ini dapat mendorong langkah-langkah kolaboratif untuk mencegah terjadinya krisis pangan di Indonesia.

“Kami melakukan kolaborasi yang luar biasa. Kami sudah MoU dengan Kapolri. Kita harus kolaborasi menyelesaikan masalah ini. Pangan tidak bisa berdiri sendiri, harus didukung oleh Kepolisian, TNI, Kejaksaan, dan Kementerian lainnya yang terkait. Kita harus bergandengan tangan,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Kasespim Lemdiklat Polri yang diwakili oleh Kasespimmen, Brigjen. Pol. Nasri, S.I.K., M.H., mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mendorong secara lebih kuat peran Polri dalam membangun pertanian di Indonesia.

“Polri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas dan keamanan yang merupakan prasyarat utama bagi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan, termasuk di sektor pertanian,” ungkapnya.

Dialog Kebangsaan ini mengangkat tema “Akselerasi Percepatan Penyelenggaraan Pembangunan Pertanian untuk Mewujudkan Ketersediaan Pangan Strategis.”

Diikuti oleh 494 peserta didik, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kerjasama Polri dengan instansi pemerintah lainnya dalam mendukung program pembangunan pertanian, seperti pengawalan distribusi bantuan pertanian dan monitoring proyek pembangunan infrastruktur pertanian di daerah.

Dialog diakhiri dengan tanya jawab dilanjutkan foto bersama Mentan Andi Amran Sulaiman dengan peserta.