Mentan Amran Inap di Bulukumba Dampingi Presiden Jokowi dan Rombongan

Berita930 Dilihat

KABARIKA.ID, BANTAENG–Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) menginap di Bira, Bulukumba bersama Presiden Joko Widodo dan rombongan, Kamis (4/7/2024).

Selama kunjungan Presiden Joko Widodo di Sulsel, Mentan Amran adalah tuan rumah.

Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Kamis 4 Juni 2024, Mentan Amran mendampingi Presiden Joko Widodo hingga lokasi pompanisasi di Desa Jaling, Kecamatan Awangpone.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS), yang namanya berakronim AAS mendampingi Jokowi bukan hanya di Sulsel karena saat di provinsi lain pun Mentan AAS selalu mendampingi.

Diketahui Presiden Jokowi sangat peduli rerhadap petani dan mendukung program Menteri pertanian Amran Sulaiman, seperti pompanisasi, perluasan areal tanam (PAT), cetak sawah, klaster pertanian modern, penambahan kuota pupuk, alsintan, penggunaan teknologi hingga penyederhanaan regulasi untuk swasembada dan visi lumbung pangan dunia.

Dalam kaitan memastikan semua program tersebut berjalan sesuai rencanaan, Jokowi melakukan peninjauan langsung ke lokasi pompanisasi, areal panen, areal penanaman, melihat proses olah tanah, penanaman hingga pengairan.

Lokasi-lokasi yang telah dikunjungi antara lain, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah (Kabupaten Klaten, Karangnyar, Kabupaten Semarang), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Di Sulsel Mentan AAS mendampingi Presiden Jokowi sejak turun dari tangga pesawat, dan rencananya hingga kembali naik ke pesawat Kepresidenan Indonesia 1.

Persiapan di lokasi pompanisasi, Desa Layoa, Bantaeng, Kamis (4/7/2024). Foto: uca

Terobosan

Dalam pantauan Kabarika, proses pompanisasi ini sendiri merupakan terobosan yang luar biasa.

Boleh dibilang, pompanisasi adalah ide sederhana, tapi hasilnya luar biasa.

Di lapangan terpantau proses persiapannya tidak mudah, mengalirkan air sungai yang lebih rendah sekitar 20 meter dari permukaan sawah dengan jarak sekitar 500 meter dari titik pengairan.

Memang butuh kerja kolosal, gotong royong, kebersamaan seluruh komponen masyarakat di desa tersebut.

Karaeng Adi, Kepala Desa Layoa menyatakan bahwa pompanisasi ini sangat luar biasa. Ia berharap produksi meningkat.

“Mudah-mudahan kami bisa panen dua sampai tiga kali setahun dengan pompanisasi,” harap Kades Adi.

Ketika tim Kabarika berada di lokasi, hujan sedang turun.

Menurut Karaeng Adi, karena sekarang masih hujan jadi tanah persawahan terlihat masih bagus. Tapi sepekan dua pekan ke depan, kalau hujan sudah berhenti.

“Di sini kering kerontang pak sawahnya. Tidak dapat ditanami, makanya kami bersyukur sekali ada pompanisasi ini,” ungkap Karaeng Adi.

Kalau Mentan AAS mendampingi Presiden Jokowi selama kunjungan, maka persiapan di lapangan harus tetap rerkoordinasi matang.

Sekretaris Ditjen Hortikultura Taufik Ratule diserahi tugas mengomandoi persiapan kunjungan di lokasi pompanisasi Bantaeng.

Taufik Ratule didampingi sekaligus supprting: 1. Kepala BBPP Batangkaluku, Muhammad Sidiq,.(2). Kepala BSIP Sulsel, Sri Sasmita Dahlan, (3). Kepala Loka Umbi, Sarjoni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *