KABARIKA.ID–Di saat The Beatles mulai naik daun awal tahun 1960-an, mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu di ibu kota, di mana mereka akan bertemu dengan The Stones.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“The Stones baru saja muncul di klub-klub saat itu,” kenang Lennon saat mengobrol dengan Dennis Elsas.

“Dan kami mengenal Giorgio [Gomelsky] melalui Epstein dan kami pergi ke sana dan melihat mereka dan menjadi teman baik.”

Persahabatan mereka segera berubah menjadi kolaborasi kreatif saat Stones merasa butuh singel kedua.

“Kami sudah kenal (The Beatles) dan saat kami sedang latihan, Andrew (manajer/produser The Rolling Stones) mengajak Paul dan John ke tempat kami latihan. Mereka kemudian bilang punya lagu ini (‘I Wanna Be Your Man’). Cara mereka memainkannya luar biasa.”

The Rolling Stones, group musik “cadas” berlambang lidah menjulur   dengan vokalis Mick Jagger yang ikonik.

Band tersebut telah merilis lagu ‘Come On’ karya Chuck Berry pada musim panas 1963 dan, menurut Lennon, mereka butuh “tindak lanjut yang cepat”.

Manajer baru mereka, Andrew Loog Oldham, menganggap Lennon dan McCartney adalah duo yang tepat untuk pekerjaan itu.

“Ia datang kepada kami dan berkata, ‘Apakah kalian punya lagu untuk mereka?’”

Lennon mengenang percakapannya dengan Oldham, “Dan kami berkata, ‘Tentu,’ dan ​​lagu yang mereka ciptakan untuk Stones adalah ‘I Wanna Be Your Man’,

The Stones mempelajari lagu tersebut, membawakannya dengan gaya rock and roll khas mereka sendiri, dan merilisnya sebagai singel kedua mereka.

Tidak lama The Beatles pun merekam lagu tersebut yang sangat berbeda dengan Stones.

Sumber : The Vault