KABARIKA.ID, JAKARTA–Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) melantik 24 Pejabat Tinggi Pratama Kementerian Pertanian di Auditorium Gedung F Kementan, Kamis (18/7/2024).
Pelantikan sekaligus penyegaran pejabat eselon II ini dimaksudkan untuk lebih adaptif dan antisipatif terhadap perkembangan dan percepatan langkah Kementan mencapai swasembada, ketahanan pangan nasional dan visi menjadi lumbung pangan dunia.
Rotasi, mutasi dan demosi pada institusi pemerintah adalah hal biasa. Patokannya adalah meritokrasi yang merupakan suatu sistem yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi atau berkemampuan.
Itu sebabnya Mentan AAS menekankan pentingnya meritokrasi dalam pengangkatan pejabat tinggi pratama ini.
“Saya di sini untuk memperbaiki,
Kami datang untuk berbuat yang terbaik,” tekan Mentan AAS yang menjadi Menteri Pertanian untuk yang kedua kalinya pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Tantangan sektor pertanian sekarang dan ke depan kompleks, mulai dari ancaman El Nino; kemarau panjang, kekeringan, La Nina; curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir, menurunnya produksi karena konversi sawah menjadi bangunan, hama-penyakit, hingga mafia pupuk dan beras.
Mentan Amran pun membentengi para pejabat untuk bekerja berlandaskan sumpah yang mereka ucapkan saat pelantikan.
“Sumpah yang Anda ucapkan tadi dijalankan sebaik-baiknya,” pesan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) 0ini.
Sebelum pelantikan ungkap Mentan AAS ada yang berusaha melakukan pendekatan, namun hal itu justru jadi penilaian negatif bagi yang bersangkutan.
“Ada yang kirim foto. Foto bersama orang dekat saya. Tadinya dia sudah berada dalam daftar yang akan dilantik, tapi saya coret, karena orang yang dititip begini, nanti dia loyalnya kepada yang menitip, bukan loyal pada negara, inilah yang kelak akan merusak,” ungkap Amran.
Menurut Amran pelantikan ini merupakan hasil evaluasi yang dilakukan setiap hari. Bukan laporan bulanan.
“Jadi, kalau ada yang keberatan, silakan datang laporkan ke saya, nanti kami akan tunjukkan hasil penilaiannya,” katanya.
Prinsip meritokrasi ini sendiri sesuai dengan perintah Allah SWT di dalam surah An Nisa ayat 58 yang berbunyi: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Hal ini berarti menjalankan prinsip meritokrasi sejalan dengan perintah agama dan dapat bernilai pahala di sisi Allah SWT.
Ayah empat orang anak ini dengan tegas melanjutkan, “Tidak usah cari muka, tunjukkan saja kinerjamu, bekerja yang terbaik, tawakkal pada Allah, hasil itu akan mengikut sendiri.”
Mentan AAS juga mengingatkan bahwa Tidak ada yang bisa sukses sendiri, tetap butuh bantuan orang lain.
“Tolong kompak. Tunjukkan kinerja terbaik kita,” katanya lagi.
Mentan juga mengingatkan agar jangan menceriterakan kejelekan orang lain.
“Saya dulu pernah di sini, dan diganti, saya tidak pernah menyalahkan ke orang lain, tidak pernah menghina negeri, kementerian ini dan pemerintahan,” kenang Mentan AAS.
Seperti diketahui, AAS memang tidak langsung menjabat jadi menteri kembali di awal periode 2019-2024 ini.
Dalam banyak kesempatan dia sering mengingatkan bahwa jabatan itu dapat datang dan pergi kapan saja, jadi tak perlu bersedih.
“Namun kontemplasi perlu, jangan sampai ada kekeliruan dalam diri kita,” ucapnya dalam beberapa pertemuan.