KABARIKA.ID, PONTIANAK — Setelah berlangsung selama tiga hari sejak 29 Juli, kegiatan IKA Unhas Kalimantan Barat (Kalbar) bertajuk “Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci dan Ecoprint pada Satuan Pendidikan Nonformal SKB Kota Pontianak”, resmi ditutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Ketua III IKA Unhas Kalbar yang membawahi Bidang Pendidikan, Riset dan Teknologi pengurus IKA Unhas Kalbar, Dr. Ishak Jumarang, S.Si, M.Si menutup kegiatan tersebut, Rabu (31/07/2024) di SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Kota Pontianak.
Dalam sambutannya Ishak menekankan pentingnya inovasi dan keterampilan baru dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah berkontribusi dan aktif dalam menyukseskan pelatihan ini, dari 29 hingga 31 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi IKA Unhas dengan SKB Kota Pontianak untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya para tutor dan pamong di SKB tersebut.
Para peserta pelatihan dari SKB Kota Pontianak ini sangat antusias dalam belajar teknik ecoprint selama pelatihan berlangsung.
“Ecoprint merupakan metode pencetakan alami menggunakan bahan-bahan organik seperti daun dan bunga,” ujar Ishak.
Ishak menambahkan, pelatihan ecoprint ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga membuka peluang bagi para peserta untuk memulai usaha di bidang fesyen dan dekorasi dengan menggunakan teknik ramah lingkungan.
“Hal ini sejalan dengan visi IKA Unhas untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui program-program pelatihan dan pemberdayaan,” tegas Ishak.
Selain pelatihan ecoprint, lanjut Ishak, peserta juga diajarkan cara pembuatan sabun cuci yang dibimbing oleh Sekretaris Bidang Pendidikan, Riset dan Teknologi IKA Unhas Kalbar, Dr. Masriani, S.Si, Apt, M.Si.
Turut mendampingi adalah ketua bidangnya, Dr. Andi Ihwan, M.Si.
Kegiatan yang diselenggarakan di SKB Kota Pontianak ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan Tutor/ Pamong SKB Kota Pontianak, sehingga nantinya dapat mengaplikasikannya ke masyarakat luas.
Andi Ihwan mengatakan, pembuatan sabun cuci menggunakan bahan-bahan alami untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan.
“Keterampilan ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi peserta pelatihan,” ujar Andi Ihwan.
Sementara itu, ecoprint adalah teknik pewarnaan kain yang memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun dan bunga untuk menciptakan pola-pola unik tanpa menggunakan bahan kimia sintetis
“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat mengembangkan keterampilan baru yang berguna untuk memulai usaha kecil, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan juga mendukung pelestarian lingkungan melalui penggunaan bahan-bahan alami,” papar Andi Ihwan.
Dalam kesempaatan yang sama, Wakil Sekretaris IKA Unhas Kalbar Muliadi, S.Si, M.Si menyampaikan bahwa pelatihan ecoprint yang diadakan oleh IKA Unhas bersama SKB Kota Pontianak, berhasil memberikan dampak positif bagi peserta dan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini merupakan sarana pengembangan keterampilan, peningkatan ekonomi masyarakat dari produk-produk ecoprint yang dihasilkan, sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan.
“Dan yang paling utama adalah kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, sehingga memperkuat hubungan komunitas dengan IKA Unhas dan SKB Kota Pontianak,” ujar Muliadi.
Muliadi menegaskan, pelatihan ecoprint oleh IKA Unhas di SKB Kota Pontianak ini tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi peserta, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan penguatan komunitas lokal. (sur)