KABARIKA.ID, JAKARTA — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrurrozi Burhan menyampaikan NU tetap konsisten membela kemerdekaan Palestina.
Tak hanya baru-baru ini, bahkan dia menyebut sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, NU telah menyatakan sikap pembelaan tersebut.
“Konsistensi NU membela Palestina bukan sejak kemarin sore, tapi sudah dimulai dari sebelum kemerdekaan bangsa ini.
Buktinya dapat dilihat dari kliping majalah di Museum NU yang memuat fatwa Kiai Hasyim Asy’ari pada majalah berita Nahdlatul Ulama edisi 22 tahun ke-7, 15 september 1938,” terang Kiai Ahmad melalui rilis, Minggu 4 Agustus 2024.
Oleh karena itu, dia sangat menyayangkan menyebarnya narasi underestimate yang menyebut NU merupakan pendukung Israel.
Narasi yang mengarah pada tuduhan ini disebabkan dengan kepergian 5 orang Nahdliyin ke Israel beberapa waktu lalu.
“Ada tokoh yang terang-terangan yang bilang ini hikmah 5 pemuda yang berangkat ke NU agar masyarakat tahu ada ormas yang abal-abal. Di sini juga NU dituduh sebagai pendukung Israel, padahal sebelum ormas-ormas lain memberikan dukungan pada Palestina, kami sudah terlebih dahulu menyatakan sikap,” tegasnya.
Ketua PBNU juga mengimbau jangan sampai masyarakat terbawa akan narasi buruk dan bersifat adu domba tersebut.
Dia menyampaikan persatuan dan persaudaraan dengan saling komitmen mendukung Palestina harus dijaga bersama.
Langkah konkret lain yang dilakukan PBNU dalam barisan pembela Palestina adalah dengan mengeluarkan larangan untuk bekerja sama dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang terafiliasi oleh Israel.
Sebab, umum diketahui bahwa beberapa kerja sama Israel dengan banyak negara adalah melalui tangan ketiga yaitu LSM dari Amerika Serikat.
“Jadi sebetulnya banyak LSM dan ormas Islam di Indonesia ini banyak yang bekerja Israel tapi lewat Amerika. Hal ini justru telah menjadi perhatian NU sejak bulan September 2021 dengan keluarnya larangan resmi bekerja sama tadi,” tegas dia.