KABARIKA.ID, MAKASSAR — Meskipun salah seorang pemimpin senior Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, telah meninggal dunia, namun Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, H.M. Jusuf Kalla (JK) menegaskan komitmennya untuk menjadi mediator perdamaian dan persatuan antara Al Fatah dan kelompok Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

JK mengungkapkan tekad dan komitmennya itu saat bertemu dengan Wakil Ketua Gerakan Al Fatah, Mahmoud Al-Aloul di Doha, Qatar, Jumat (2/08/2024).

Pertemuan itu dilakukan sesuai mengikuti prosesi pemakaman jenazah pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. Almarhum Haniyeh terbunuh akibat serangan Israel di Teheran, Iran, pada Rabu (31/07/2024).

Mahmoud Al-Aloul juga merupakan ketua delegasi kelompok Fatah dalam perundingan damai dengan Hamas di Beijing, Tiongkok.

Dalam pertemuan itu, JK menekankan pentingnya persatuan Fatah dan Hamas, untuk mendapatkan dukungan internasional.

Pasalnya, Fatah dan Hamas merupakan organisasi perjuangan kemerdekaan Palestina yang kerap berseteru.

“Tanpa persatuan kalian berdua, sangat pelik mencapai tujuan. Dukungan dunia internasional susah sepenuhnya Anda peroleh karena Anda tidak kompak. Langkah yang harus Anda lakukan adalah rekonsiliasi internal dulu,” tegas Jusuf Kalla.

Menanggapi pernyataan JK tersebut, Al-Aloul mengatakan bahwa Fatah selalu siap melakukan rekonsiliasi. Namun, ia menekankan pentingnya memerhatikan soal waktu.

“Kalau Hamas menuntut dilakukan pembentukan pemerintahan bersama melalui Pemilu, itu kan tidak mungkin terjadi karena kami sekarang dilanda perang. Prioritas sekarang bukan Pemilu, tapi penghentian kekerasan dan pengakhiran perang,” tegas Al-Aloul.

Pada kesempatan itu, JK juga menyampaikan hasil pertemuannya dengan mendiang Ismail Haniyeh pada 13 Juli di Doha.

Menurut JK, Haniyeh menegaskan tidak memaksakan kelompoknya harus menjadi presiden.

“Yang penting pemerintahan Palestina berlaku adil dan penuh integritas, demi kebaikan rakyat Palestina secara keseluruhan,” ujar JK mengutip pernyataan Haniyeh.

Dari pertemuan JK dengan Al-Aloul tersebut, tersirat bahwa akan ada pertemuan lanjutan antara JK dengan Fatah serta Hamas, untuk membahas langkah-langkah rekonsiliasi lebih lanjut. (*/mr)