KABARIKA.ID, JAKARTA – Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mengapresiasi perbaikan layanan yang diberikan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Andi Amran Sulaiman.
Perbaikan tersebut salah satunya pelayanan yang sudah transparan bagi masyarakat yang membutuhkan perizinan investasi.
“Dan saya tekankan, di sini (Kementan, red) tidak ada yang namanya komitmen komitmen fee,” ujar Ketua Gapensi, Andi Rukman Nurdin usai menggelar audiensi bersama Menteri Pertanian di Kantor Pusat Kementan, Senin, 5 Agustus 2024.
Di sini, kata Rukman, pelayanannya luar biasa dan menurutnya kalau semua Kementerian melakukan hal yang sama, maka semangat teman-teman dari pengusaha bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Rukman mengatakan salah satu pelayanan yang nyata saat ini adalah sikap disiplin para pegawai Kementan karena sejak pukul 07.00 mereka sudah berada di kantor.
Bagi pengusaha, sikap semacam itu adalah modal yang paling kuat dalam mewujudkan target yang sebelumnya telah disiapkan.
“Kami keluarga besar Gapensi menyampaikan apresiasi terhadap kementan karena jam 07.30 Bapak Menteri Pertanian ternyata sudah ada di kantor, bahkan biasanya saya dengar jam 06.00 sudah bekerja. Jadi ini benar-benar luar biasa dan kerja-kerja yang sangat keras untuk menjalankan berbagai program,” katanya.
Sejauh ini, kata Rukman, peluang yang bisa dikerjakan para pengusaha adalah Penambahan Areal Tanam (PAT) dan juga program cetak sawah baru seluas 3 juta hektare.
Gapensi sendiri telah meminta para anggotanya agar terjun langsung ke sektor pertanian dengan menyiapkan calon petani calon lahan (CPCL).
“Mudah-mudahan program ini bisa berjalan dengan baik dan kami teman-teman dari pelaku usaha di bidang industri diminta untuk membantu pertanian supaya masing-masing kembali ke daerahnya lalu mencari lokasi yang clear and clean,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya meminta semua pihak untuk mendukung penuh program pemerintah terkait pemenuhan air bagi sawah tadah hujan yang mengalami Kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia.
Di antaranya pemasangan pompa di titik-titik sungai basah yang tidak pernah kering.
“Kami siapkan pompa untuk mendorong air ke sawah kering, kami juga siapkan pupuk subsidi yang saat ini sudah 100 persen dan kami siapkan mekanisasi untuk mempercepat produksi,” jelasnya.