KABARIKA.ID — Menanam jahe adalah proses yang relatif mudah dan cocok dilakukan di berbagai jenis tanah dan iklim.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menanam jahe:
1. Persiapan Bibit Jahe
– Pilih rimpang jahe yang sehat dengan kulit yang halus dan tidak ada tanda-tanda penyakit atau kerusakan.
– Potong rimpang menjadi bagian-bagian kecil (sekitar 3-5 cm) dengan setidaknya satu atau dua mata tunas (titik pertumbuhan) pada setiap bagian.
– Keringkan potongan tersebut selama 1-2 hari di tempat yang teduh untuk mengurangi risiko pembusukan saat ditanam.
2. Persiapan Lahan
– Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari sebagian, tetapi juga terlindung dari angin kencang.
– Gemburkan tanah sedalam 15-20 cm dan pastikan tanah memiliki drainase yang baik. Tanah yang ideal untuk jahe adalah tanah lempung berpasir yang kaya bahan organik.
– Tambahkan kompos atau pupuk kandang untuk memperkaya tanah sebelum penanaman.
3. Penanaman
– Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm.
– Tanam potongan rimpang jahe dengan mata tunas menghadap ke atas.
– Tutup dengan tanah secara lembut, tetapi jangan menekan terlalu keras.
– Jarak tanam antar rimpang sekitar 20-30 cm.
4. Perawatan
– Penyiraman: Siram secara teratur agar tanah tetap lembab, tetapi hindari genangan air yang bisa menyebabkan pembusukan.
– Pemupukan: Tambahkan pupuk organik setiap bulan untuk mendukung pertumbuhan.
– Penyiangan: Bersihkan gulma di sekitar tanaman agar tidak mengganggu pertumbuhan jahe.
5. Panen
– Jahe bisa dipanen setelah 8-10 bulan sejak penanaman, tergantung pada jenis jahe dan kondisi pertumbuhan.
– Untuk jahe muda (yang lebih lembut dan berair), Anda bisa mulai memanen pada 4-6 bulan.
– Gali rimpang dengan hati-hati menggunakan cangkul atau sekop.
6. Penyimpanan
– Setelah panen, bersihkan rimpang dari tanah dan akar yang tersisa.
– Jemur jahe di tempat yang teduh dan berventilasi baik untuk mengurangi kelembapan sebelum disimpan.
Dengan perawatan yang baik, Anda dapat menikmati hasil panen jahe yang melimpah dan berkualitas baik.