KABARIKA.ID, JAKARTA — Berbagai instansi dan komunitas menggelar beragam lomba dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, tak terkecuali di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perlombaan dalam lingkup Kementan diinisiasi oleh Mentan Dr. Andi Amran Sulaiman, MP dan berlangsung meriah, para staf yang hadir tampak bahagia, Kamis (15/08/2024) di Kementan.
Betapa tidak, setelah mendapatkan piala bergilir dan hadiah uang tunai dari sponsor, Mentan kemudian memberikan kejutan berupa uang tunai bagi mereka yang beruntung.
Pada awalnya lomba berupa bongkar pasang traktor roda dua, dan bagi yang juara akan mendapatkan hadiah langsung berupa traktornya.
Hadiah dimenangkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.
Setelah itu, Mentan Andi Amran memberikan teka-teki, “Ditekan lembek, dilempar batu bunyi.”
Salah seorang peserta menjawab: “Air”, namun jawabannya dianggap salah. Yang lain menjawab: “Kotoran sapi”. Jawaban itu pun belum dianggap benar.
Peserta lainnya menjawab: “Tiang listrik”. Jawaban ketiga ini juga belum tepat.
Karena lama tak ada yang menjawab, Mentan lalu menunjuk yang menjawab “tiang listrik” dan “kotoran sapi” untuk maju.
“Jawabannya digabung saja, ‘kotoran sapi di tiang listrik,’ jadi hadiahnya dibagi dua,” ujar Mentan Andi Amran.
Mereka berdua mendapatkan total hadiah Rp 20 juta atau Rp 10 juta per orang.
Selanjutnya Mentan bertanya, apa ada yang punya teka-teki yang susah dijawab. Salah seorang stafnya mengangkat tangan.
“Teka-tekinya adalah apa yang 15 + 15 + 15 = 15,” ujar staf tersebut.
Ternyata pertanyaan ini tidak ada yang mampu menjawab, jadi tidak ada yang mendapatkan hadiah.
Selanjutnya, Ketua Umum IKA Unhas itu menantang dengan pertanyaan matematika: “2 : 0,5 = berapa?”
Meta, salah seorang staf protokol dengan gesit menjawab: “Empat”. Hadiah Rp 5 juta pun digondolnya.
Owner Tiran Group itu kemudian berkata, “Siapa yang punya cerita sedih?”
Beberapa orang bergegas maju menceritakan kesedihannya. Usai bercerita, semuanya diganjar hadiah, namun nilainya berbeda. Ada yang mendapat Rp 10 juta dan yang lain Rp 5 juta.
Suasana jadi lucu ketika Desi -salah seorang staf Humas Kementan- bergegas maju. Tapi bukannya menyampaikan cerita sedih, dia malam bersuara seperti orang menangis.
Usaha Desi tak sia-sia. Mentan Andi Amran memberinya hadiah Rp 5 juta. Mentan pun tak mampu menahan tawa karena kelucuan fotografer yang berkacamata itu.
Nasi goreng “derita”
Puncak perlombaan adalah membuat nasi goreng. Tersedia beberapa meja untuk menunjukkan kepiawaian masing-masing. Salah satu meja khusus untuk Mentan Andi Amran.
Lomba membuat nasi goreng ini diwanai rasa haru lantaran tuturan cerita masa lalu Andi Amran.
“Saya akan membuat nasi goreng sesuai selera saya. Empat tahun saya di kos-kosan dan selalu memasak makanan sendiri,” ujar Mentan Andi Amran mengenang masa kuliah di Unhas, Makassar.
Dengan lincah anak Babinsa asal Bone itu mengolah nasi gorengnya dan paling cepat selesai. Setelah itu dicicipinya sambil memejamkan mata dia berucap, “Ini sudah terlalu mewah, dulu saya membuat nasi goreng hanya dengan sedikit minyak dan garam sebagai penyedap.”
Ketika ditanya apa nama nasi gorengnya, Mentan Andi Amran lalu menjawab, “Nasi Goreng Derita.”
Sepiring kecil nasi goreng hasil olahannya ludes. “Nikmat sekali,” katanya sambil berkali-kali memejamkan mata.
Setelah itu, Mentan Andi Amran meninjau meja peserta lainnya sembari bercanda. “Ini lama sekali bikinnya, keburu pulang tamunya,” ujar Andi Amran dengan nada bercanda.
Usai penilaian, ia lalu memberikan hadiah yang tidak mengecewakan. Juara I mendapat Rp 15 juta, Juara II sebesar Rp 10 juta, sedangkan juara III mendapat Rp 7,5 juta.
Tak ingin mengecewakan yang lain, Mentan pun memberikan hadah hiburan masing-masing Rp 5 juta bagi tiga peserta lainnya.
Hadiah buat yang ditinggal suami
Setelah menilai lomba nasi goreng, Mentan Andi Amran kemudian bertanya kepada para hadirin, “Adakah yang sudah meninggal suaminya?”
Beberapa orang wanita seketika bergegas mendekat. Andi Amran pun memberikan santunan kepada mereka masing-masing Rp 5 juta.
Desi, sang fotografer itu, kembali menunjukkan aksinya. “Pak, saya belum punya suami,” teriak Desi. Hadirin pun dibuat tertawa.
Di penghujung acara, Mentan Andi Amran bertanya kepada hadirin. “Apa ada yang mau menikah lagi? Angkat tangan!,” tanyanya.
Tak seorangpun laki-laki yang berani mengangkat tangan. Namun, seorang wanita yang mengangkat tangan karena memang statusnya sudah sendiri lagi.
Spontan sang Menteri memanggil salah seorang staf ahlinya yang berstatus duda. “Apakah mau menikah dengan wanita tersebut?,” tanya Mentan Andi Amran yang sambut heboh para hadirin.
Ia lalu memberikan uang Rp 5 juta kepada staf ahli tersebut untuk selanjutnya diserahkan kepada sang wanita tadi.
“Ini untuk apa, Pak?,” tanya wanita tersebut.
“Mahar,” jawab Mentan yang disambut tawa para hadirin.
Setelah itu, Mentan Andi Amran pamit pulang sembari minta didoakan agar sehat terus dan dapat mengemban amanah untuk mencapai swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Banyak wajah bahagia karena hadiah, dan yang tak kebagianpun tetap ceria karena ditraktir oleh yang beruntung.
Perlu diketahui bahwa hadiah uang yang dibagi-bagikan itu berasal dari kantong pribadi Mentan Andi Amran, bukan dari uang negara.
“Halal, karena berasal dari jerih payah dan usaha saya di daerah,” tandas ayah empat anak ini. (uca)