KABARIKA.ID, MAROS — Mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi, Departemen Ilmu Pemerintahan (DGS) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan fokus pada pengembangan bela negara dan ketahanan nasional.
Kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi SMP seluruh Kecamatan Moncongloe itu, berlangsung pada, Jumat (16/08/2024) di kantor Camat Moncongloe, Kabupaten Maros.
Camat Moncongloe Herwan, S.Sos dalam sambutannya saat membuka acara tersebut, menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh DGS Unhas ini.
Herwan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa mengenai pentingnya bela negara, serta peran mereka dalam memperkuat ketahanan nasional.
“Saya sangat mendukung kegiatan ini. Penting bagi generasi muda untuk memahami dan mempraktikkan nilai-nilai bela negara sebagai bagian dari tanggung jawab mereka terhadap negara. Kegiatan ini adalah langkah positif dalam membentuk karakter dan semangat kebangsaan di kalangan siswa-siswi,” ujar Herwan.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari DGS Unhas, yaitu Prof. Rasyid Taha; Dr. Suhardiman, M.Si; Dr. Indar Arifin; Rahmatullah, S.Ip, M.Si; Ashar Prawitno, S.IP, M.Si, serta Saharuddin, S.IP, M.Si.
Diskusi dipandu oleh Afni Amiruddin, S.IP, M.Si.
Prof. Rasyid Taha memulai presentasi dengan menjelaskan pentingnya pengembangan bela negara dalam konteks stabilitas dan keamanan negara.
“Bela negara mencakup lebih dari sekadar tanggung jawab militer, ia juga mencakup kontribusi sosial dan moral dalam membangun dan melindungi negara. Penting bagi generasi muda untuk memahami peran mereka dalam hal ini,” ujar Prof. Rasyid.
Dr. Suhardiman, M.Si melanjutkan dengan membahas penerapan pendidikan bela negara dalam kehidupan sehari-hari siswa.
“Pendidikan bela negara harus dimulai sejak dini untuk membentuk karakter dan kesadaran kebangsaan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang Pancasila dan nasionalisme, siswa dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab,” jelas Dr. Suhardiman.
Dr. Indar Arifin dan Rahmatullah, S.Ip, M.Si membahas strategi praktis untuk meningkatkan kesadaran bela negara di kalangan siswa.
Ia mengusulkan metode seperti kegiatan sosial, pelatihan kepemimpinan, dan simulasi yang berhubungan dengan ketahanan nasional.
“Untuk meningkatkan kesadaran bela negara, penting untuk melibatkan siswa dalam kegiatan yang memupuk semangat kebangsaan. Pelatihan kepemimpinan dan kegiatan sosial yang mendukung masyarakat dapat memperkuat rasa tanggung jawab mereka terhadap negara,” ujar Dr. Indar.
Ashar Prawitno, S.IP, M.Si dan Saharuddin, S.IP, M.Si, memberikan wawasan tambahan mengenai integrasi bela negara dalam kurikulum pendidikan dan pentingnya pendekatan multidisipliner.
“Integrasi nilai-nilai bela negara dalam kurikulum pendidikan dapat memberikan dasar yang kuat bagi siswa untuk memahami peran mereka dalam masyarakat. Pendekatan multidisipliner dalam pendidikan akan membantu siswa melihat hubungan antara bela negara dan berbagai aspek kehidupan,” ucap Saharuddin.
Di bagian akhir diskusi, Rahmatullah menambahkan bahwa generasi muda memegang peranan penting dalam mendukung kebijakan pemerintah dan menjaga ketahanan nasional.
“Generasi muda adalah masa depan negara. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai bela negara, mereka dapat berkontribusi secara positif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutup Rahmatullah.
Sesi tanya jawab yang dipandu oleh Afni Amiruddin, S.IP, M.Si memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber, termasuk Ashar Prawitno, S.IP, M.Si dan Saharuddin, S.IP, M.Si.
Diskusi interaktif ini memberikan wawasan mendalam kepada siswa tentang pengembangan bela negara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Unhas, bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Moncongloe, Maros.
Acara ini juga merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan fokus pada pengabdian kepada masyarakat. (*)