Site icon KABARIKA

Jajal Mobil Road Test, Mentan Amran: Biodiesel B50 Tonggak Penting Kemandirian Energi Indonesia

KABARIKA.ID, BATULICIN – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS), mengatakan saat ini Indonesia mencatat tonggak penting dalam perjalanan menuju kemandirian energi.

Indonesia berhasil melakukan uji coba proyek biodiesel B50, dengan mesin yang berkinerja baik dan menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Menurut Amran, proyek tersebut diharapkan paling lambat terealisasi pada 2026, namun ada kemungkinan bisa rampung paling cepat pada 2025.

“Proyek tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, dengan tujuan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil,” katanya di hadapan sejumlah wartawan, di Batulicin Kalsel, Ahad (18/8/2024).

Saat doorstop, Amran baru saja melakukan soft launching Implementasi Biodiesel B-50 Menuju Indonesia Mandiri Energi bersama owner Jhonlin Group Syamsuddin Andi Arsyad (Haji Isam), Wakasad Mayjen Tandyo, Sekjen Kementerian ESDM, Stafsus Kasad, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Gubernur Sahbirin Noor.

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) ini, saat dunia bergulat dengan krisis energi, Indonesia mengambil pendekatan proaktif dengan mengembangkan sumber energi biofuel sendiri.

“Negara ini berencana untuk memanfaatkan biofuel untuk menggerakkan kendaraannya, yang tidak hanya akan mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar impor, tetapi juga menyediakan penggunaan alternatif untuk sumber daya minyak sawit mentah (CPO) yang melimpah,” lanjut Amran.

Ia pun tidak lupa, menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung proyek tersebut dan memastikan bahwa pemerintah akan terus berupaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dengan keberhasilan proyek biodiesel B50, Indonesia siap mengambil langkah signifikan menuju kemandirian energi dan mengurangi jejak karbonnya.

Sebagai informasi, Pemerintah terus berupaya wujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi pengembangan biodiesel B50.

Pasalnya, Biodiesel dapat diandalkan untuk menjadi alternatif mengganti bahan bakar fosil yang mulai terbatas pasokannya, dan biodiesel berperan strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek khususnya aspek lingkungan.

Industri kelapa sawit Indonesia masih harus menghadapi berbagai tantangan di tahun 2024.

Pada sisi ekonomi global, ketidakpastian masih membayangi pertumbuhan ekonomi global khususnya negaranegara maju. USA masih dilanda inflasi yang di atas target.

China sebagai salah satu konsumen terbesar minyak sawit juga masih bergulat dengan pelemahan ekonomi pasca Covid-19, begitu juga dengan Eropa dimana kondisi ekonominya melemah dengan defisit fiskal yang meningkat diiringi inflasi yang masih tinggi.

Pada kesempatan ini hadir Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin selaku Asisten Khusus Menhan, Wakasad Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Andi Syamsudin Arsyad Owner PT. Jhonlin Group.

Juga hadir pengurus GAPKI, pengurus APROBI, Ketua Working Group B50 Andi Nur Alamsyah, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq, Sekjen Kementerian ESDM Deden Kusdiana, serta Heru Tri Widarto selaku Plt. Dirjen Perkebunan.

Bersama Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, Mentan menjajal mobil road test B50 yang telah menggunakan bahan bakar biodiesel B50 selama beberapa bulan terakhir.

 

Exit mobile version