KABARIKA.ID, BATULICIN – Komitmen Indonesia mewujudkan negara yang konsisten dalam menerapkan energi hijau dipertegas dengan soft launching biodiesel B50, di Pabrik Biodiesel PT. Jhonlin Agro Raya, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (18/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian bersama dunia usaha untuk terus memberikan nilai tambah pada setiap komoditas pertanian.
“Saya kira acara ini sangat bagus, apalagi Pak Menteri sudah mencanangkan untuk B50. Ini kalau kami dari sisi GAPKI adalah penyedia bahan baku. Jadi kami sebenarnya kalau dari sisi bahan baku tidak ada masalah, karena produksi kita sekitar 54 juta ton dan kalau ini digunakan untuk B50 itu masih mencukupi,” kata Mukti.
Meski demikian, Mukti menyarankan untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka produktivitas mau tidak mau harus ditingkatkan.
“Tapi memang mau tidak mau kita harus bisa meningkatkan produktivitas, karena kalau tidak maka kita terpaksa harus mengurangi ekspor, karena sebagian besar akan digunakan untuk B50. Harapan kedepan, paling tidak tadi saya sudah sampaikan bahwa nanti kita harus bisa meningkatkan produktivitas” imbuhnya.
Lebih lanjut, Mukti menjelaskan bahwa ada beberapa hal untuk meningkatkan produktivitas, yaitu melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), program untuk membantu pekebun rakyat memperbaharui perkebunan kelapa sawit dengan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan berkualitas harus digenjot dan peningkatkan luas areal, antara lain di Papua.
“Saya kira ini sangat bagus kalau misalnya nanti ada kebun khusus untuk energi, sehingga tidak akan mengganggu supply kita untuk ekspor,” ujarnya.
Untuk memastikan peningkatan produksi dan menjamin terpenuhinya kebutuhan minyak sawit dalam negeri dan ekspor, pemerintah dalam hal ini Kementan bersama swasta berupaya melalui beberapa kegiatan pengembangan kebun sawit untuk energi (dedicated area) khususnya pada kawasan yang sudah terdegradasi, sehingga kebutuhan minyak sawit untuk energi tidak mengganggu kebutuhan untuk pangan, industri dalam negeri dan ekspor.
Sementara itu, CEO PT Eshan Agro Sentosa (Jhonlin Group), Bambang Aria Wisena, mengungkapkan bahwa soft launching hari ini merupakan milestone besar dalam dunia biodiesel yang sudah dimulai selama ini menuju Indonesia Mandiri Energi.
“Ternyata hari ini kita melihat bahwa masa depan biodiesel semakin cerah, yang tadinya kita tidak mengira bahwa kita harus loncat langsung ke B50. Ini tentunya sesuatu hal yang luar biasa, yang sangat membahagiakan bagi dunia perkelapa sawitan pada umumnya,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut dengan sangat baik, dengan sangat bahagia, bahwa pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto akan melanjutkan program mandatori biodiesel yang telah berjalan selama ini.