KABARIKA.ID, MAKASSAR – Dalam rangka memperingati dies natalis ke-68, Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Balai Kelestarian Budaya Wilayah XIX menyelenggarakan pameran “Jalur Rempah Jalan Budaya”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara berlangsung Senin (19/8/2024) di Lapangan Panahan, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, hingga 23 Agustus mendatang.

Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terhadap penyelenggaraan pameran ini.

Ia pun menekankan bahwa pameran ini bukan hanya sekedar pameran, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi kebudayaan dan ekonomi Indonesia.

Menurutnya jalur rempah sangat penting, sebagai penghubung antar budaya di masa lalu.

“Hubungan dagang yang terbentuk melalui jalur rempah telah memperkaya budaya Indonesia dengan berbagai pengaruh dari berbagai belahan dunia,” sebut Prof Jamaluddin.

Jalur rempah adalah bukti bahwa Indonesia telah menjadi bagian dari jaringan global yang luas.

Sehingga kegiatan seperti ini bisa memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang warisan budaya bangsa, serta terus mengembangkan potensi rempah sebagai salah satu aset ekonomi yang berharga untuk masa depan yang lebih baik.

“Berbagai jenis rempah-rempah yang pernah menjadi komoditas utama perdagangan Indonesia di masa lampau ditampilkan, seperti cengkeh, pala, lada, dan kayu manis,” sebutnya.

Selain itu, pameran ini juga menampilkan artefak dan dokumentasi sejarah jalur rempah yang menggambarkan betapa pentingnya rempah dalam sejarah perdagangan dunia.

Acara ini juga diisi dengan talkshow yang berkaitan dengan jalur rempah dan budaya, pertunjukan seni dan lomba permainan tradisional.

Para pengunjung juga bisa melihat produk inovasi dari masing-masing tenan fakultas lingkup Unhas yang terlibat dalam kegiatan tersebut.