KABARIKA.ID, MAKASSAR — Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. menghadiri peluncuran buku yang dilaksanakan oleh Syukur Foundation, Selasa (20/08/2024) di Gedung Ipteks, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Buku yang diluncurkan berjudul, Lontara Duri – Asal Mula Kerajaan Tallu Batu Papan karya almarhum Prof. Dr. H. M. Syukur Abdullah, Dekan FISIP Unhas (1980-1983).
Acara peluncuran buku diawali dengan pemaparan tentang buku Lontara Duri – Asal Mula Kerajaan Tallu Batu Papan dan tentang almarhum Prof Dr. H. M. Syukur Abdullah oleh Syukur Foundation.
Sedangkan kronologi tentang proses perjalanan tranliterasi dan penulisan hingga penerbitan buku ini, disampaikan oleh Riri Riza dan tim Syukur Foundation.
Rektor Unhas Prof JJ dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat dan rasa bangga atas terbitnya buku tersebut.
Peluncuran buku ini, lanjut Prof JJ, merupakan bukti nyata dari dedikasi, komitmen, dan kerja keras berbagai pihak, terutama kepada Syukur Fundation yang menjadi inisiator dalam menggali, merangkum, dan menyajikan kembali sejarah yang sarat akan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal.
Prof JJ menambahkan, buku tersebut bukan sekadar kumpulan teks atau naskah kuno, tetapi merupakan jejak warisan sejarah yang tak ternilai harganya, yang menceritakan tentang asal-usul, perjuangan, dan kehidupan masyarakat Kerajaan Tallu Batupapan di Sulawesi Selatan.
“Pelestarian budaya melalui literatur seperti ini sangatlah penting, terutama dalam era globalisasi yang sering kali menantang identitas lokal kita. Di tengah derasnya arus modernisasi, kita sering kali melupakan akar budaya dan sejarah yang menjadi dasar dari jati diri kita sebagai bangsa,” ujar Prof JJ.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, lanjut Prof JJ, Unhas memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk turut serta dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya.
Salah satu misinya adalah menjadi pusat unggulan yang tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pada pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah.
“Saya berharap, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua, terutama bagi generasi muda. Kita perlu mengajarkan kepada generasi penerus bahwa memahami dan mencintai budaya sendiri adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai pewaris peradaban,” tambah Prof JJ.
Pada masanya, Prof Syukur adalah orang cerdas dan memberikan banyak sumbangsih untuk masyarakat.
Lelaki kelahiran Enrekang ini menjadi mahasiswa terbaik pertama tahun 1961 di Fakultas Tata Praja, yang kini dikenal sebagai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Sospol). Tiga tahun kemudian, Syukur Abdullah menjadi sarjana Sospol ke-24 di Unhas.
Buku Lontara Duri – Asal Mula Kerajaan Tallu Batu Papan diterbitkan oleh Syukur Foundation dan didukung oleh Dana Indonesiana dan LPDP. (*)