KABARIKA.ID, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) membuka kontak darurat atau hotline pengaduan pompa bagi para petani yang kesulitan air akibat kekeringan panjang yang melanda seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengaduan ini merupakan respon cepat pemerintah dalam membantu petani agar tidak gagal panen.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch. Arief Cahyono mengatakan  layanan kontak pengaduan tersebut bisa dihubungi setiap saat yang dibuka selama 24 jam.

Selanjutnya Arief menjelaskan setiap pengaduan yang diterima akan diverifikasi dan segera diberikan bantuan apabila telah sesuai.

“Silahkan menghubungi 0852 1121 8544 (whatsApp chat only) lalu sebutkan nama daerah, persoalan atau kondisi saat ini, luasan lahan yang terdampak kekeringan dan ketersediaan sumber air di sekitar lokasi. Yang terpenting para petani sudah tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Simluhtan,” ujar Arief, Minggu, 25 Agustus 2024.

Menurut Arief, kategori pengaduan meliputi daerah sawah tadah hujan subur yang terdampak kekeringan parah, di mana terdapat sumber air namun tidak memiliki sarana irigasi seperti pompa yang memadai.

“Misalnya, jika di satu daerah sedang melakukan pertanaman lalu kekurangan suplei air irigasi bisa diadukan melalui kontak di atas. Atau jika di suatu daerah terdapat sumber air tapi belum dimanfaatkan secara optimal bisa juga disampaikan ke kontak tersebut,” katanya.

Sebagai contoh yang telah berhasil ditangani dan saat ini dalam penanganan keluhan kekeringan di Kabupaten Subang dan Indramayu Kementan telah membantu dengan cepat pompanisasi di Kab. Subang
Desa Jati Ragas Hilir, dengan luas areal yang diselamatkan 133 Ha dengan Pompa 6 Inch 2 Unit.

Begitu pula Kabupaten Indramayu dengan luas areal sawah yang mengalami kekeringan di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Kadanghaur 381 Ha dan Kecamatan Losarang 1.163 Ha.

“Gerak cepat ini sangat diperlukan karena petani tidak boleh gagal panen. Kita berupaya maksimal untuk bantu petani. Ini menjadi perhatian utama Bapak Mentan dan Wamentan. Beliau terus memantau sepanjang hari selama 24 jam,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) disaat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia.

Lewat program tersebut, Mentan yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.

“Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dinia,” katanya.

Mengenai hal ini, Mentan yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) menyampaikan terimakasih kepada para petani seluruh Indonesia yang terus berjuang memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga melewati masa sulit krisis multidimensi.

“Terimakasih kepada saudaraku petani Indonesia mari kita galakkan tanam agar swasembada segera kita capai,” jelasnya.