KABARIKA.ID, JAKARTA- Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu memberikan langsung Agricola Medal kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024.
Presiden Jokowi mendapatkan penghargaan tertinggi dari badan pangan dunia dikarenakan peran dan kontribusinya dalam melakukan transformasi sistem pertanian dengan mengimplementasikan prinsip pengembangan pertanian berkelanjutan, bahkan di saat dunia sedang menghadapi berbagai tantangan global, seperti pandemi covid-19.
Menurut pakar komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Yoki Yusanto penghargaan tersebut menjadi pesan otentik bahwa dunia mengakui ketangguhan sektor pertanian Indonesia.
“Konektivitas yang menjadi asas pembangunan Pak Jokowi terutama pembangunan infrastruktur telah memperlancar produksi dan distribusi komoditas pangan. Bagaimana bendungan dan saluran irigasi sangat berperan dalam aktivitas pertanian,” kata Yoki, saat dihubungi, Minggu (1/9/2024).
Dijelaskan Yoki, Agricola Medal bukan sekedar menjadi citra positif bagi personal Presiden tapi menegaskan bahwa pertanian Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata oleh negara-negara lain.
“Tentu, ini ke depan menjadi daya tawar bagi Indonesia dalam melaksanakan kerja sama pada ranah pertanian dan berdiplomasi baik di tingkat regional maupun global,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Yoki menilai Presiden Jokowi telah memberikan kenang-kenangan indah bagi pertanian Indonesia, banyak dibangunnya waduk, irigasi dipelbagai daerah di nusantara untuk menunjang swasembada pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045 kelak.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga hadir menjelaskan bahwa selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, prestasi swasembada beras selama empat tahun secara sempurna pernah dicapainya.
“Indonesia mewujudkan swasembada beras pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021. Swasembada terbilang sempurna karena Indonesia tidak melakukan impor beras medium sama sekali,” ungkap Amran.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Jokowi, pemerintah terus berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional melalui berbagai program dan kebijakan yang berfokus pada peningkatan produksi, memastikan kecukupan pangan dalam negeri, serta memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan global, terutama di tengah ancaman krisis pangan dunia.