KABARIKA. ID, BALI- Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman (Mentan AAS), melakukan pertemuan bilateral di sela-sela rangkaian acara Indonesia Africa Forum (IAF) di Bali dengan Menteri Pertanian Liberia, Alexander Nuetah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Mentan AAS menyampaikan sederet program dan kebijakan swasembada pangan yang telah dilakukan Indonesia, termasuk program cetak sawah seluas 1 juta hektar yang secara masif tengah dilaksanakan di berbagai wilayah di tanah air.
Mendengar hal tersebut, Menteri Pertanian Liberia memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja pertanian Indonesia, terutama dalam mencapai swasembada beras.
Ia menilai program yang dijalankan Indonesia sangat luar biasa dan berharap agar program serupa dapat diadopsi dan diaplikasikan di negaranya.
Nuetah ingin agar pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama konkret, di mana Indonesia dapat memberikan dukungan penuh bagi pengembangan sektor pertanian di Liberia.
“Saya sangat terkesan dengan program yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Indonesia, terutama mengenai persiapan lahan sawah seluas 1 juta hektar untuk menanam padi. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, dan saya berharap negara saya bisa mencontoh hal yang sama. Saya kagum bahwa negara sebesar Indonesia dapat menjaga kemandiriannya dalam produksi pangan,” ungkap Nuetah.
Lebih lanjut, Nuetah menambahkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk segera menyusun perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani dalam waktu dekat. Setelah pertemuan ini, Nuetah menginginkan agar perjanjian kerja sama tersebut segera ditindaklanjuti dan diwujudkan menjadi aksi nyata yang dapat membantu pembangunan di Liberia serta bidang pertanian lainnya yang menjadi kepentingan kedua negara.
“Kerja sama ini akan menghasilkan kolaborasi besar antara Indonesia dan Liberia. Indonesia memiliki banyak ahli di bidang pertanian yang bisa diandalkan. Setelah MoU ditandatangani, kami berharap para ahli dari Indonesia akan membantu kami mengembangkan sektor pertanian, karena sektor ini sangat penting bagi pembangunan negara kami,” tambah Nuetah.
Sementara itu, Mentan Amran menyatakan kesiapan Indonesia untuk mendukung pengembangan pertanian di Liberia.
Sebagai langkah awal, kedua menteri sepakat untuk segera menandatangani kerja sama yang fokus pada pembangunan sektor pertanian antar kedua negara.
Mentan AAS berharap kerja sama ini dapat mendorong peningkatan kapasitas dan produktivitas pertanian di Liberia.
“Saya sampaikan tadi bagaimana Indonesia membangun food estate dan berupaya untuk melakukan transformasi dari pertanian konvensional ke modern, prinsipnya kami sangat terbuka untuk membantu dan bekerjasama, kami akan segera mengirim para ahli pertanian yang kami miliki untuk membantu pengembangan pertanian di Liberia,” ungkap Mentan Amran.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela rangkaian acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) di Bali pada 2 September 2024.
Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya solidaritas dengan negara-negara Afrika dan meningkatkan peluang kerja sama.
Presiden Jokowi juga bertemu dengan Presiden Liberia, Joseph Nyuma Boakai, di Hotel Mulia Nusa Dua Bali. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menggarisbawahi tiga sektor utama kerja sama yang dapat diperkuat antara Indonesia dan Liberia, salah satunya adalah kerja sama di bidang pertanian, termasuk pengembangan kelapa sawit.