KABARIKA.I, SUBANG – Mendapati laporan kekeringan di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Kementerian Pertanian (Kementan) langsung kerahkan bantuan pompa air. Dengan pompa air, akan diupayakan aliran air dari Perum Jasa Tirta (PJT) bisa sampai ke hilir.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alam Syah menjelaskan bahwa lahan yang dikelola Gapoktan Tani Cukup di Desa Rancadaka sebelumnya telah menerima bantuan pompanisasi.
“Sudah ada bantuan pompa air 6 inch dari dinas sebanyak 2 unit ke Rancadaka dan Patimban, serta pompa air 3 inch 1 unit ke Kotasari, ditambah dengan bantuan 1 unit pompa air 3 inch dari Brigade Kodim. Selain itu, irigasi perpompaan sedang diusulkan sebanyak 1 unit,” jelas Andi.
Andi menjelaskan, untuk mendukung pompanisasi, juga diupayakan menambah debit air dari aliran PJT.
“Idealnya, minimal 6 m³/detik dibutuhkan untuk mengairi semua saluran di Desa Gempol, Kotasari, Pusakaratu, dan Rancadaka. Hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian solusi lainnya juga dengan mempercepat waktu gilir giring air untuk seluruh lahan,” tambahnya.
Jika upaya ini masih belum cukup, Kementan mempersilakan Dinas Pertanian setempat untuk mengusulkan tambahan pompanisasi.
Andi menegaskan bahwa Kementan akan memastikan tidak ada kekeringan yang tidak dapat diatasi sehingga dapat mengganggu produksi.
“Dinas Pertanian Subang telah mengusulkan penyaluran pompanisasi sebanyak 2 unit 6 inch untuk Desa Rancadaka dan Desa Kotasari. Kami akan segera memenuhinya, jangan sampai produksi padi terganggu karena kekeringan,” tegas Andi.
Terpisah Kepala Desa Rancadaka menambahkan bahwa dari luas baku lahan Desa Rancadaka yang mencapai 869 hektare, hanya 250 hektare yang ditanami, dengan usia tanaman antara 7 hingga 20 hari setelah tanam.
“Sisa lahan belum ditanami karena pasokan air tidak mencukupi. Harapannya, Sodetan Compreng bisa dibuka agar air bisa sampai ke hilir,” katanya.
Sebelumnya, Kementan juga telah mengatasi masalah kekeringan di beberapa desa lain di Subang, seperti Desa Pusaka Jaya, Desa Mulya Sari, dan Desa Jatiragashilir, dengan bantuan pompa air 6 inch sebanyak 2 unit per desa. Langkah ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah setelah membuka kontak darurat pompanisasi akibat kekeringan panjang, guna membantu petani agar tidak gagal panen.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyatakan bahwa pompanisasi adalah solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) di tengah kekeringan panjang akibat gelombang panas global. Melalui program ini, Mentan yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.
“Pompanisasi sudah kami distribusikan secara merata. Kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Mentan.