Site icon KABARIKA

Mengawali Kunjungan Apostolik di Asia-Pasifik, Paus Fransiskus Tiba di Indonesia

KABARIKA.ID, JAKARTA — Paus Fransiskus tiba di Tanah Air saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, menggunakan penerbangan carteran ITA Airways, Selasa (3/09/2024).

Penerbangan tersebut selain membawa rombongan Paus, juga membawa rombongan wartawan yang akan meliput setiap kegiatan selama kunjungannya itu.

Indonesia dipilih sebagai negara tujuan pertama dalam tur terlamanya di Asia-Pasifik. Paus diharapkan akan menyerukan aksi global melawan perubahan iklim dalam lawatannya kali ini.

Selama 10 hari ke depan, Paus juga akan mengunjungi Timor Leste, Singapura, dan Papua Nugini. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian tur Asia-Pasifiknya.

Paus tampak duduk di kursi roda, dan turun dari pesawat menggunakan lift. Ia kemudian menerima rangkaian bunga yang diserahkan dua anak mengenakan pakaian tradisional.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut kedatangan Paus, yang didampingi duta besar Indonesia untuk Vatikan dan beberapa uskup Indonesia.

Setelah itu, Paus naik ke mobil yang telah disiapkan, melambaikan tangan, dan tersenyum saat mobil mulai bergerak.

Paus tidak memiliki jadwal hari ini karena ingin beristirahat setelah menempuh penerbangan selama 13 jam dari Roma.

Paus Fransiskus tampak duduk di kursi roda, dan turun dari pesawat menggunakan lift. Ia kemudian menerima rangkaian bunga yang diserahkan dua anak mengenakan pakaian tradisional, di Jakarta, Selasa (3/09/2024). (Foto: VOA)

Paus akan memulai acara resminya pada Rabu (4/09/2024) di mana ia dijadwalkan akan memberikan pidato di hadapan para pejabat.

Pada Kamis (5/09/2024), Paus akan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara.

Tur Asia-Pasifik tersebut akan berlangsung selama 12 hari, menjadikannya perjalanan terlama yang pernah dilakukan Paus.

Selama tur ini, Paus akan menempuh jarak hampir 33.000 km dan kembali ke Roma pada 13 September malam.

Paus, yang mendukung perjanjian iklim Paris 2015, diperkirakan akan terus menyerukan upaya melawan bahaya pemanasan global.

Dengan lebih dari 10 juta penduduk, Jakarta sangat rentan terhadap perubahan iklim, menghadapi banjir dan penurunan tanah yang berpotensi menyebabkan kota ini tenggelam.

Menjelang kedatangan Paus, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia menyambut hangat kunjungan itu yang sebenarnya telah direncanakan sejak lama, tetapi tertunda akibat Pandemi Covid-19.

“Ini kunjungan yang sangat bersejarah. Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama untuk memupuk perdamaian dan persaudaraan serta memastikan kesejahteraan bagi rakyat,” ujar Presiden Jokowi.

Perjalanan Apostolik

Ini adalah perjalanan luar negeri ke-45 bagi Paus Fransiskus, yang sudah hampir setahun belakangan tidak meninggalkan Italia. Hanya Yohanes Paulus II (1978-2005) yang melakukan lebih banyak perjalanan selama masa jabatannya yang panjang, totalnya 104 perjalanan.

Satu hal yang jelas, kunjungan ke seluruh dunia adalah bagian alami dari agenda Paus.

“Saat ini, perjalanan adalah bagian integral dari pelaksanaan jabatan kepausan dan sulit membayangkan hidup tanpanya,” kata profesor teologi Augsburg Jörg Ernesti yang meneliti sejarah terkini para paus.

Sekitar 60 tahun lalu, Paus Paulus VI (1963-1978) mengejutkan gereja dan publik dunia dengan pengumuman perjalanan ke luar negeri.

Pada awal tahun 1964 ia terbang ke Tanah Suci tempat Yesus pernah tinggal semasa hidupnya. Sebelumnya, belum pernah ada seorang paus yang melakukan perjalanan dengan pesawat.

Profesor Ernesti mengatakan bahwa Paus Paulus VI mengambil pendekatan yang sangat reflektif dan mengembangkan konsep “perjalanan apostolik”, sebutan perjalanan paus dalam bahasa gereja.

Selama perjalanan apostolik, harus selalu ada pertemuan dengan penguasa, dengan generasi muda, perwakilan agama Yudaisme dan non-Kristen.

Selama perjalanannya, Paus Fransiskus mengunjungi hampir seluruh belahan dunia kecuali Oseania. Ia juga kerap mengunjungi negara-negara di dunia Islam.

Yang belum ia kunjungi selain Cina dan Rusia yang keduanya masih menjadi titik kosong dalam diplomasi perjalanan Vatikan, adalah negara asalnya Argentina dan banyak negara di Eropa Barat.

Paus Fransiskus selalu menyarankan para pemimpin gereja untuk mengunjungi tempat-tempat yang jauh dan terpencil.

Mulai bulan Oktober, Paus Fransiskus akan menjadi paus dengan masa pemerintahan terlama kedua sepanjang masa.

Yang terlama adalah Paus Leo XIII, yang meninggal pada 1903 pada usia 93 tahun.

Paus Fransiskus telah beberapa kali dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi dalam beberapa tahun terakhir dan jelas menunjukkan tanda-tanda lanjut usia. Semua itu juga memengaruhi perencanaan perjalanan, terutama karena terbatasnya mobilitas. (rus)

Exit mobile version