KABARIKA.ID, MAKASSAR – Presiden Joko Widodo direncanakan meresmikan Rumah Sakit penanganan Otak, Jantung dan Kanker (OJK) di Kawasan Center Point of Makassar (CPI) pada kunjungannya di Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 6 September 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumah Sakit ini dibangun oleh Kementerian Kesehatan RI, serta sinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan saat Andi Sudirman Sulaiman menjadi Gubernur Sulsel.
RS ini diklaim menjadi terbaik di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
Anggaran yang telah disiapkan dalam pembangunan RS ini sekira Rp2 Triliun jika diakumulasikan pembangunan fisik dan alkes.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, proyek ini senilai dengan Rp1.427.247.483.900. Sumber anggaran DIPA Sekretariat Ditjen Yankes TA 2022-2024
Sebelumnya, Peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, di CPI Makassar, Selasa 31 Januari 2023.
Hadirnya rumah sakit ini tidak lepas dari dukungan kebijakan Andi Sudirman semasa menjabat.
Padahal sebelumnya, ada rencana dipindahkan ke Provinsi lain, namun Andi Sudirman berhasil meyakinkan Pemerintah Pusat, yang didukung dengan lahan, serta fasilitas pendukung seperti jalan, jembatan, taman, dan lainnya.
Pemprov Sulsel melakukan beberapa pembangunan infrastruktur pendukung. Diantaranya jembatan dan jalan sebagai akses menuju ke Rumah Sakit itu.
Bahkan dengan menghadirkan Taman Religi Andalan yang berada di dekat rumah sakit.
Serta komitmen Andi Sudirman melanjutkan hingga tahap fungsional terhadap Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, yang kini menjadi salah satu ikon wisata religi di Sulsel.
Apalagi lokasinya yang berada dekat dari rumah sakit itu.
Tak hanya mendukung dalam pembangunan penunjang di sekitar rumah sakit, Andi Sudirman Sulaiman juga semasa menjabat intens dalam berkoordinasi untuk mensupport percepatan pembangunan rumah sakit ini.
Dirinya beberapa kali meninjau sekaligus melakukan pertemuan dengan jajaran Kementerian Kesehatan untuk progres percepatan pembangunan.
Bahkan Andi Sudirman Sulaiman memberikan kebijakan untuk Pemprov Sulsel telah menghibahkan tanah dengan luas lahan sekitar 6 Ha di kawasan CPI yang menjadi lokasi pembangunan rumah sakit itu yang bernilai aset Triliunan.
Sebagai RS Otak Jantung dan Kanker (OJK) dibangun di masing-masing tower. Tower D (pelayanan kanker), tower C (pelayanan otak) dan tower B (pelayanan jantung).
RS yang memiliki 12 lantai itu, memiliki jenis pelayanan diantaranya jantung (226 TT), otak (268 TT), kanker (274 TT), ruang operasi (16), cathlab (7), chemotherapy (20 unit).
Selain itu, ICU, ICCU, PICU dan ICVCU 95 TT dan HCU/Intermediate care 59 TT. Kemudian bunker LINAC 3 dan rumah singgah 33 TT.
RS OJK ini dirancang untuk menjadi pusat pendidikan dan penelitian, sekaligus menjadi ikon wisata medis dengan fasilitas kelas dunia.
Rumah Sakit UPT Vertikal yang khusus menangani penyakit otak, jantung, dan kanker, hanya ada dua di Indonesia, salah satunya ada di Surabaya. Rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas dermaga dan helipad.
Berkat Kebijakan Pemprov era Andi Sudirman yang menghibahkan aset Pemprov senilai triliunan rupiah dengan luas lahan 6.6 Ha, Kemenkes memilih membangun RS Senilai Rp2 T di Sulsel.