KABARIKA.ID, JAKARTA– Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertolak ke kota Chapada dos Guimaraes Selasa, 10 Sepetember 2024 petang untuk menghadiri G-20 Agriculture Ministerial Meeting.
Pertemuan Menteri Pertanian Negara G-20 akan berlangsung Kamis 12 September 2024 di Hotel Malai Manso, Brazil.
Dalam pertemuan ini Mentan Amran akan menyampaikan capaian-capaian penting Indonesia di bidang pertanian.
Di sela-sela acara Mentan Amran akan menghadiri tiga pertemuan bilateral, yaitu dengan Direktur Jenderal FAO, Menteri Pertanian Argentina dan Menteri Pertanian Brazil.
Diketahui bahwa pencapaian Indonesia dalam bidang pertanian saat ini menjadi sorotan dunia terutama setelah Presiden RI Joko Widodo didampingi Mentan Amran menerima Agricola Medal dari Dirjen FAO di Istana Merdeka, Jumat 30 Agustus 2024.
Agricola Medal merupakan penghargaan tertinggi FAO bidang pangan dan pertanian global yang diberikan oleh FAO sejak tahun 1977.
Menurut Mentan Amran, salah satu torehan prestasi terbesar Presiden Jokowi saat memimpin Indonesia selama kurun waktu 10 tahun terakhir adalah berhasil mencapai swasembada beras sebanyak empat kali pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021.
“Kepemimpinan beliau luar biasa karena swasembada beras dicapai pada saat terjadi ancaman krisis pangan dunia dan tantangan krisis iklim,” ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pada keterangan pers, Jumat, 30 Agustus 2024.
Amran mengungkapkan bahwa sejak Presiden Jokowi menunjuk dirinya menjadi Menteri Pertanian pada akhir tahun 2014, pemerintah telah menetapkan program prioritas berupa percepatan dan peningkatan produksi komoditas strategis nasional.
“Percepatan dan peningkatan produksi dicapai dengan mengoptimalkan lahan pertanian dengan hasil rendah dan sedang, seperti lahan rawa, tanah tadah hujan, dan lahan tidur untuk mendorong peningkatan produksi padi dan sejumlah komoditas pangan strategis lainnya,” jelas Amran.
Program ini dilakukan dengan memberikan dukungan sarana prasarana (infrastruktur) di bidang pertanian, diantaranya pompanisasi, embung, hingga jaringan irigasi guna mendukung peningkatan hasil produksi pertanian nasional.
Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga memanfaatkan varietas-varietas unggul padi, melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Dukungan akses ke lembaga dan layanan pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat dan asuransi pertanian juga terus ditingkatkan.
Saat memberikan penghargaan kepada Presiden Jokowi, Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menyebutkan capaian yang diraih Presiden Jokowi ini merupakan bukti nyata atas kepemimpinan yang kuat di sektor pertanian.
“Indonesia telah menunjukkan kemampuan untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama menuju ketahanan pangan global,” kata Qu Dongyu.
Dirjen FAO pun mengapresiasi Presiden Jokowi juga karena telah menyuarakan kepentingan sektor pertanian dan pangan pada saat Indonesia menjadi Presidensi G20 tahun 2022 lalu.
Di bawah Kelompok Kerja Pertanian, disepakati Chair’s Summary yang berisi upaya memperkuat sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, mendorong terciptanya perdagangan pangan yang terbuka, transparan, dan predictable, serta mendorong kewirausahaan pertanian yang inovatif melalui pertanian digital.
“Tema G20 pada 2022 lalu adalah “recovery together recovery stronger” dan Presiden Jokowi melalui Presidensi Indonesia pada G20 tesebut benar-benar berhasil menjaga semangat itu,” pungkasnya.
Berbagai keberhsilan Indonesia tersebut tentu menjadi spirit khusus bagi Menteri Pertanian dalam menghadiri G-20 Agriculture Ministerial Meeting di Brazil ini.