Site icon KABARIKA

Bupati Barru: “Program Pompanisasi Kementan Betul-betul Sangat Membantu Petani”

KABARIKA.ID, BALUSU — Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si menyatakan sangat mengapresiasi terobosan ide, gagasan, dan kebijakan Menteri Pertanian RI, Dr. Andi Amran Sulaiman, MP berupa program pompanisasi dalam membantu petani menghadapi El Nino, guna meningkatkan indeks pertanaman.

Penegasan itu disampaikan oleh Bupati, Suardi saat memberikan testimoni yang disiarkan secara live streaming yang dipandu oleh TV Tani, saat menghadiri kegiatan tanam padi bersama kegiatan PAT 2024 di lokasi irigasi perpompaan program Penambahan Areal Tanam (PAT) Kelompok Tani Taro Ada Taro Gau, Rabu (11/09/2024) di Dusun Palla’e, Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Menteri Pertanian, Prof. Yusran Jusuf, Kepala BSIP Kementan Dr. Amin Nur, SP, M.Si selaku LO penanggung jawab PAT Sulawesi Selatan yang meliputi enam kabupaten, salah satunya adalah Kabupaten Barru, Kepala Bidang PSP, Ir. Mario Mega, MP yang mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, Ir. Ahmad MM, para penyuluh pertanian, ketua dan anggota kelompok tani Taro Ada Taro Gau dan Tujuh Walie, serta ketua dan anggota Kelompok Wanita Tani Kecamatan Balusu.

Bupati menjelaskan bahwa hamparan areal pertanian yang ada di Desa Lampoko seluas 55 hektare.

Sebanyak 28 hektare di antaranya merupakan milik kelompok tani Taro Ada Taro Gau.

Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si (tengah) Staf Ahli Menteri Pertanian, Prof. Yusran Jusuf (kedua dari kanan), Kepala BSIP Kementan Dr. Amin Nur, SP, M.Si (kedua dari kiri), Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, Ir. Ahmad MM (kanan), turun ke sawah menanam padi, Rabu (11/09/2024) di Dusun Palla’e, Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. (Foto: M.Ruslan/kabarika)

Pada areal kelompok tani Taro Ada Taro Gau ini, kata Bupati, selama ini sebagian besar lahannya hanya satu kali panen, hanya ada beberapa hektare saja yang bisa panen dua kali setahun.

“Tetapi alhamdulillah, dengan adanya program pompanisasi dari Kementan ini areal seluas 55 hektare di sini sudah panen dua kali, dan 16 hektare di antaranya sudah panen tiga kali setahun,” ujar Bupati Suardi.

“Sebentar lagi kita akan melakukan penanaman. Alhamdulillah, terima kasih Pak Menteri Pertanian,” lanjut Bupati.

Suardi menjelaskan bahwa di Desa Lampoko sudah dioperasikan bantuan sembilan unit irigasi perpompaan dan tiga pompanisasi.

Secara keseluruhan di Kabupaten Barru ada 34 irigasi perpompaan, dan 12 irigasi perpipaan.

“Program pompanisasi ini betul-betul sangat membantu petani. Sekarang ini program Perluasan Areal Tanam telah mencapai 3.500 hektare, LTT 8.500 hektare sebagai hasil adanya bantuan pompanisasi ini,” tandas Suardi.

Ia mengatakan bahwa sebelum adanya program pompanisasi dari Menteri Pertanian, para petani mulai pasrah menghadapi kekeringan.

“Kita melihat kasihan masyarakat kita yang tadinya sudah mulai pasrah pada pertanaman gaduh ini, sudah mulai terjepit tanamannya karena kekeringan. Tapi begitu ada bantuan pompanisasi, alhamdulillah, langsung begitu mekar itu pertanaman. Luar biasa bantuan pompanisasi ini, ril sekali manfaatnya,” papar Bupati Suardi.

Menghadapi El Niño persoalan yang dihadapi adalah kekeringan, tapi jawabannya adalah pompanisasi.

”Kekeringan, tetapi ada air di sungai kemudian ada air dalam tanah. Caranya, air di sungai dipompa dan air dalam tanah juga dipompa. Sehingga alhamdulillah, pertanaman kita ini bisa IP 200, bahkan ada 16 hektare dari 55 hektare itu sudah bisa IP 300,” jelas Bupati Suardi.

Di lokasi penanaman bersama di Dusun Palla’e itu, Bupati Suardi menunjukkan hasil nyata dari program pompanisasi.

Areal yang siap ditanami berada di sebelah barat jalan raya, sedangkan areal yang ada di sebelah timur jalan kondisinya kering kerontang karena belum tersentuh program pompanisasi.

Dampak program pompanisasi sangat nyata. Areal yang siap ditanami yang berada di sebelah kanan jalan raya merupakan hasil dari irigasi perpompaan, sedangkan areal yang ada di sebelah kiri jalan raya kondisinya kering kerontang karena belum tersentuh program pompanisasi. (Foto: M.Ruslan/kabarika)

Sumber air yang dipompa tersebut berasal dari sungai yang jaraknya sekitar satu kilometer dari loakasi yang siap ditanami.

Adapun jenis padi yang ditanam adalah varietas genjah karena ini sudah IP 300 dan ada 16 hektare yang siap ditanami hari ini.

“Sekali lagi, program pompanisiasi dari Menteri Pertanian ini adalah ril sekali manfaatnya untuk petani. Apalagi kami di Barru ini lahan pertanian adalah sawah tadah hujan,” kata Suwardi.

Ia menjelaskan, luas lahan pertanian di seluruh Kabupaten Barru sebanyak 13.700 hektare, 10 ribu hektare di antaranya masih berupa sawah tadah hujan.

“Dengan program pompanisasi ini sangat membantu meningkatkan pertanaman petani,” tegas Bupati Suwardi.

Staf Ahli Menteri Pertanian, Prof. Yusran Jusuf (kedua dari kiri) berbincang dengan Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si beberapa saat sebelum acara live streaming berlangsung, Rabu (11/09/2024) di Dusun Palla’e, Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. (Foto: M.Ruslan/kabarika)

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pertanian, Prof Yusran dalam pernyataannya mengatakan bahwa para petani bersama Bupati sangat luar biasa dalam mendukung program PAT Kementan.

Demikian pula program pompanisasi betul-betul membantu meningkatkan indeks pertnaman.

“Kita bisa melihat di sebelah kanan kita, lokasi yang bisa ditanami karena program pompanisasi, sedangkan yang di sebelah kiri yang belum disentuh dengan program pompanisasi masih kering,” ujar Prof Yusran. (rus)

Exit mobile version