Site icon KABARIKA

Jumat Berkah di Kementan, Sektor Pangan Siap Satu Komando

KABARIKA.ID, JAKARTA–Harapan akan satu kata satu perbuatan dalam sektor pangan di negara tercinta ini semakin mendekati kenyataan.

Dasarnya adalah bertemunya seluruh stakeholder pertanian hulu dan hilir dalam rapat yang diinisiasi Kementerian Pertanian.

Jumat pagi, 20 September 2024, setelah jalan pagi dan menerima beberapa tamu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan AAS) memimpin rapat koordinasi pangan di Aula Gedung D Kementan.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Mentan AAS didampingi Wamentan Sudaryono dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.

Rapat ini sangat istimewa karena mengundang seluruh induk BUMN yang terlibat dalam urusan pangan, seperti ID Food, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), Bulog, PTPN dan beberapa stakeholder lainnya.

Dalam arahannya Mentan Amran mengingatkan agar jangan ada ego sektoral.

“Kesuksesan tidak dapat berdiri sendiri,” tegasnya.

Kita ini semua bekerja untuk rakyat, ada yang prinsipnya pokoknya sesuai perintah atasan saya, padahal Presiden hanya satu. Sering tidak punya adab tidak faham struktur organisasi.

Mentan lalu memberi contoh, bagaimana birokrasi penetapan komoditas yang urgen untuk petani prosesnya sangat panjang.

Kadang diketok palu Februari, sampai bulan juli belum datang karena birokrasi rumit. Petani teriak, mau tanam tapi belum tersedia pendukungnya.

Banyak yang berprinsip biarkan hancur ini negara asal sesuai prosedur. Ini tidak boleh berlarut-larut, makanya sekarang kita kolaborasi.

“Bersama insyaallah kita bisa capai tujuan utama kita,” kata Amran.

Gugahan Mentan Amran ini disambut positif oleh seluruh stakeholder yang hadir. Termasuk Kepala Bapanas yang menekankan agar Bulog mempersiapkan diri untuk menyerap hasil panen.

Wamentanpun menyaranakan agar rapat koordinasi pangan seperti ini dilakukan rutin untuk mengurai benang kusut permasalahan pangan.

Jumat kali ini membangkitkan harapan, kalau semua stakeholder pangan siap satu komando, maka swasembada pangan dapat diraih dalam waktu singkat dan selanjutnya visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dapat digapai.

Exit mobile version