KABARIKA.ID, JAKARTA-Perjuangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menambah alokasi pupuk bersubsidi diapresiasi Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Rahmad, penambahan alokasi pupuk bersubsidi menjadi berkah bagi petani.
“Penambahan kuota ini merupakan perjuangan Menteri Pertanian untuk petani Indonesia. Dan alhamdulillah sudah disetujui,” kata Rahmad usai mendampingi Menteri Pertanian mengikuti Rapat di Komisi IV DPR RI, 12 September 2024.
Pada rapat tersebut disetujui alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2024 adalah 9,55 juta ton dengan anggaran mencapai Rp54 triliun.
Jumlah pupuk bersubsidi yang banyak ini perlu sistem penyaluran yang efektif dan efisien sehingga seluruh stakeholder, terutama petani penerima perlu mengetahui caranya.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang pupuk bersubsidi pada tahun 2024:
Harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi tahun 2024 adalah:
Rp2.250 per kilogram untuk pupuk ure
Rp2.300 per kilogram untuk pupuk NPK
Rp3.300 per kilogram untuk pupuk NPK formula khusus
Rp800 per kilogram untuk pupuk organik
Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) dan terdaftar dalam e-RDKK dan SIMLUHTAN
e-RDKK adalah Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok yang dilaporkan secara digital.
SIMLUHTAN adalah Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian.
Pupuk subsidi disalurkan untuk petani di sektor tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan kedelai
Penyaluran pupuk bersubsidi menggunakan aplikasi I pubers, yang aktif digunakan mulai bulan Februari 2024.
PT. Pupuk Indonesia kini memaksimalkan serapan pupuk bagi petani untuk peningkatan produksi, menjaga ketahanan pangan dan menuju visi menjadi lumbang pangan dunia.