KABARIKA.ID, MAKASSAR — Kepala Cabang Dinas Kelautan (CDK) Mamminasata Sayyid Zainal Abidin dan Kepala UPT Balai Pelatihan Kerja (BPK) Disnakertrans Sulsel Zulkifli sukses dalam Seminar Implementasi Aksi Perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator IX 2024, di Kampus I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulsel, Selasa (8/10/2024).
Keduanya diketahui telah berhasil menciptakan inovasi luar biasa untuk menunjang pelayanan di unit kerjanya masing-masing.
Inovasi tersebut yaitu ATTUJUki atau Aksi Digital Terpadu Menuju Kepatuhan Pelaku Perikanan CDK Mammiansata DKP Sulsel, serta SIKAPORO atau Sistem Informasi Kalkulator Produktivitas Perusahaan UPT BPK Disnakertrans Sulsel.
Inovasi ATTUJUki bertujuan untuk mengubah layanan kelautan dan perikanan yang sebelumnya dilakukan secara konvensional beralih ke platform digital, sehingga memudahkan nelayan dalam mendapatkan berbagai bentuk layanan, mulai dari pendampingan teknis hingga edukasi.
Sedangkan SIKAPORO sendiri bertujuan untuk mengukur produktivitas suatu perusahaan baik kecil, mikro dan menengah, sehingga dapat mengetahui alat, teknik, metode yang akan dipakai untuk peningkatan produktivitas perusahaan tersebut.
Kedua inovasi tersebut kini telah siap untuk lebih dimaksimalkan lagi demi meningkatkan kemudahan pelayanan Pemprov Sulsel secara umum.
Kepala Cabang Dinas Kelautan (CDK) Mamminasata yang akrab disapa Picenk itu berharap inovasi ATTUJUki bisa membuat nelayan dapat mengakses layanan dengan lebih mudah tanpa harus datang langsung ke kantor.
Mereka bisa mendapatkan informasi, melakukan pendaftaran, dan mengajukan kebutuhan mereka melalui sistem yang terintegrasi.
“Semoga inovasi pelayanan ini bisa kami jalankan dengan baik, sehingga tidak ada lagi nelayan yang kesulitan mendapatkan pelayanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel, khususnya CDK Mamminasata,” harapnya ditemui usai seminar.
Di kesempatan yang sama, Kepala UPT BPK, Zulkifli berharap inovasi SIKAPORO dapat diintegrasikan ke beberapa layanan yang ada di Disnakertrans Sulsel serta dapat memberikan kemudahaan bagi perusahaan kecil, mikro dan menengah.
Adapun selaku mentor Picenk yang turut hadir dalam seminar tersebut, Kepala DKP Sulsel, Muh Ilyas mengharapkan ATTUJUki kedepannya bisa diterapkan tidak hanya di CDK Mamminasata, tetapi seluruh cabang dinas kelautan yang ada.
Begitupun dengan yang diharapkan Raodah selaku mentor Zulkifli, agar produktivitas bisa dikolaborasi antar bidang dengan melibatkan pengawasan, hubungan industrial, pengembangan, ketenagakerjaan, serta dapat diketahui perusahaan yang telah menerapkan Susu (Struktur Skala Upah) berdasarkan produktivitas.
Diketahui, hadir juga dalam seminar, diantaranya Kepala BKAD Provinsi Sulsel Salehuddin selaku tim penguji, Lendrawaty selaku coach, serta 34 eselon 3 yang terdiri dari Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPT dan Cabang Dinas.