KABARIKA.ID, GAZA — Aksi brutal rezim zionis Israel yang menginvasi Gaza, Palestina, dan melakukan aksi genosida yang kini telah genap satu tahun, tidak hanya menyebabkan gugurnya puluhan ribu warga Gaza, tetapi juga hancurnya fasilitas rumah ibadah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kementerian Urusan Agama Gaza merilis laporan resmi pada Minggu (6/10/2024) yang menyebutkan bahwa selama satu tahun penyerbuan Israel ke Gaza, telah menghancurkan 79 persen masjid yang ada di Palestina.

Jumlah masjid yang ada di Gaza mencapai 1.245 buah. Sebanyak 814 buah di antaranya telah rata dengan tanah akibat gempuran bom Israel. Sebanyak 148 lainnya dalam kondisi rusak parah.

Selain masjid, gempuran brutal pasukan zionis Israel juga menyebabkan tiga gereja hancur.

Pekuburan juga menjadi sasaran sengaja oleh Israel. Sebanyak 19 pekuburan dihancurkan Israel dari 60 pekuburan yang ada di Gaza.

Perkiraan kerugian finansial akibat kerusakan properti Kementerian Urusan Agama Gaza, mencapai US$ 350 juta atau sekitar Rp 5,4 triliun.

Warga Palestina menatap masjid yang telah hancur akibat serangan udara Israel pada Minggu malam (6/10/2024), diubah menjadi tempat perlindungan warga, di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah. (Foto: VOA)

Kementerian itu juga menuduh tentara Israel menodai kuburan dengan menggali jasad, dan melakukan kekerasan brutal terhadap mereka yang sudah meninggal, seperti mencuri jenazah dan merusaknya.

Selain penghancurkan tempat ibadah, Kementerian juga mencatat 11 fasilitas administratif dan pendidikan di bawah kewenangannya, hancur mencapai 79 persen.

Kementerian Urusan Agama Gaza juga kehilangan ratusan pegawainya. Menurut catatan Kementerian itu, pasukan Israel telah membunuh 238 pegawainya dan menahan 19 orang selama serangan darat di wilayah tersebut.

Kementerian mengutuk serangan Israel terhadap situs-situs keagamaan di Gaza. Lembaga itu mendesak komunitas internasional, termasuk pemerintah dunia dan organisasi Islam, untuk segera campur tangan guna menghentikan perang dan pemusnahan yang terus berlangsung.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan pangan yang memprihatinkan, air bersih yang langka, fasilitas kesehatan yang minim dan persediaan obat-obatan sangat menipis.

Meski menghadapi tuduhan kasus genosida oleh Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza, namun Israel terus melakukan gempuran dan pembunuhan terhadap rakyat Gaza.

Menurut laporan laman Palestine Chronicle, Senin (7/10/2024) warga Gaza yang telah gugur dalam setahun aksi genosida Israel, sebanyak 41.965 orang. Mereka yang gugur sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Sedangkan yang terluka (wounded) mencapai 97.590 orang. Adapun yang dinyatakan hilang sebanyak 10.000 orang. (rus)