KABARIKA.ID, GOWA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menggelar panen dan sekaligus menanam padi di lahan seluas 300 hektare yang dikelolaSanggar/Kelompok Tani Maccini Baji, Dusun Sailong, Desa Sunggumanai, Kecamatan Patalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (11/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menggunakan baju putih dan celana hitam, serta topi hitam, Mentan  Amran tiba di kolasi panen sekira Pukul 08.15 Wita, didampingi Kepala Staf Umum TNI Letjen Richard Tampubolon, Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran, Pj Gubernur Sulsel Prod Zudan Arif Fahkrulloh, Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono, dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

Tidak ada yang menduga, yang awalnya dikira langsung panen memnggunakan combine harvester, Mentan Amran langsung melepas sepatu dan turun ke sawah melakukakn tandur (tanam mundur) bersama sejumlah petani sedang menanam.

Ia pun meminta para petani berbaris searah dengan dirinya.

“Kasi lurus, kemudian kita hitung dan tanam bersama,” ajak Mentan Andi Amran pada petani.

Laiknya lomba, mulai hitungan ketiga, Amran bersama 10 petani lainnya, menanam padi.

Meski tidak sampai rampung, karena mentan hanya menanam sampai tengah sawah saja, tapi itu menghadirkan kebahagiaan dari raut para petani yang hadir di sana.

Usai menanam, Amran melanjutkan panen menggunakan combine harvester, didampingi salah seorang petani.

Mentan yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) mulai menghidupkan mesin dan mengoperasikan combain harvester (mesin panen).

Penggunaan mesin panen padi otomatis bisa menghemat tenaga, biaya dan menngurangi padi yang terbuang (losses).

“Jadi ada panen, ada juga tanam, semua dilakukan dengan kecepatan tinggi. Kita harus bertransformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern. Karena denga pengoperasian alat panen, bisa menekan biaya 60-70 persen, dan meningkatkan produksi,” seru Amran, di sela kunjungan kerjanya.

Di Kabupaten Gowa, target luas tambah tanam (LTT) pada tahun 2024 ini yaitu, 70.087 hektare, khusu kecamatan Patalassang seluas 5.034 hektare, dengan luas baku sawah berjumlah 32.903,25 hektare. Realisasi tanam Januari-September 2024 sebesar 28.424,30 Ton.

Dari realisasi tanam tersebut, maka realisasi panen Januari-September 2024 sebesar 39.290,75 ton, ditambah realisasi produksi Januari-September 2024 sebesar 187,558 ton.

Untuk mencapai target-target yang ada, maka tentu banyak pula bantuan disalurkan ke Kabuoaten Gowa, berupa pompa 359 unit yang sudah dimanfaatkan 100 persen, lalu irigasi perpompaan 27 unit, yang juga sudah tersalurkan termanfaatkan semua. Daru target lokasi pompanisasi 730 hektare, dan ternyata realisasinya 948 hektare atau 129,84 persen.

Kendati demikian, salah seorang petani, Puji, berharap tetap bisa dapat tambahan bantuan pupuk dan pompa, lantaran jika musim kemarau berkepanjangan meraka akan terlambat menanam kembali. “Jadi di sini hanya bisa panen dua kali setahun, karena kurang air,” ungkapnya.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel menyebutkan Indeks Ketahanan Pangan Sulsel memgalami peningkatan. Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan, berari ada enurunan wilayah rentan rawan pangan, juga menurunnya kemiskinan ekstrem, serta peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi. (*)