Site icon KABARIKA

Mentan Amran Bertemu Erick Bahas Kolaborasi dengan BUMN Percepat Swasembada Pangan

KABARIKA.ID, JAKARTA–Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Pertemuan kedua menteri yang sama-sama baru dilantik di kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran membahas sewasembada dan ketahanan pangan.

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) menerima Erick di depan lift lantai 2 Gedung A Kementan.

Sebenarnya, Mentan Amran akan menjemput Erick di lobby lt 1, namun Ketua Umum PSSI itu lebih dahulu menaiki lift dan muncul di lt.2, padahal Amran sudah bergegas akan ke lantai 1.

Pertemuan keduanya pun berlangsung hangat dan akrab. Wamentan Sudaryono turut menerima Erick.

Amran mengajak Erick menuju ruang kerjanya diikuti Wamentan dan beberapa petinggi BUMN lainnya.

Selama sekira dua jam Amran dan Erick bertemu membicarakan swasembada dan ketahañan pangan.

“Perintah presiden secepatnya swasembada. Dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata Amran, menirukan kalimat Prabowo saat pidato perdana setelah dilantik.

Sebagai pembantu presiden, kata Amran, menterilah yang bertugas melaksanakan, mengerjakan dan menyelesaikannya.

Usai pertemuan kepada wartawan, Amran mengatakan, rapat ini membahas sinergi antara BUMN-BUMN pangan dengan Kementerian Pertanian.

Ia berharap, kolaborasi antara keduanya akan membuat koordinasi dan birokrasi ke depan semakin efisien.

“Hari ini, kita tidak boleh lagi egoisme sektoral. Kita kolaborasi, kita bahkan beliau (Presiden Prabowo Subianto) mengharapkan satu komando. Kenapa? Pertanian tidak mungkin swasembada tanpa sektor lain,” kata Amran, dalam konferensi pers di lobby Gedung A Kementerian Pertanian, Selasa (22/10/2024).

Menurut Amran, penangañan pangan terbilang birokratis.  Terbilang cukup panjang.

Misalnya dalam persoalan pupuk saja, ada sekita 7 kementerian/lembaga (KL) yang menanganinya sehingga hal ini mendatangkan tantangan dari sisi koordinasinya.

Begitu pula untuk menangani produksi padi. Masalah pupuk ditangani oleh Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

Kemudian setelah pupuk sudah selesai dan berproduksi, begitu produksi melipah off taker-nya ada di Perum Bulog.

Namun kalau produksi belum optimal karena ada masalah air misalnya, koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Coba bayangkan, ini pupuk saja dibedah. Kalau tidak salah, 6-7 kementerian ya yang mengurusi, termasuk bupati dan gubernur. Itu yang mengurusi pupuk.

“Ini tidak mudah koordinasinya. Sehingga kita nanti ke depan membuat regulasi menjadi sederhana dan mudah bergerak,” ujarnya.

Amran berharap, realisasi dari kolaborasi Kementan dan BUMN ini dapat membantu mewujudkan target swasembada pangan, khususnya beras dan jagung. Adapun Prabowo sendiri menargetkan swasembada bisa terwujud paling lama 4 tahun.

“Mimpi Bapak Presiden (Prabowo) gagasan besar, perintah beliau, kami dipanggil menghadap kemarin, perintah beliau paling lambat swasembada 4 tahun. Kami katakan, insyaallah bisa dengan kolaborasi Pak Menteri BUMN, Menteri PU dan lain-lain,” kata Amran.

Sementara itu, Erick Thohir mengatakan, kedua belah pihak telah beberapa kali melakukan rapat koordinasi bersama Presiden Prabowo untuk membahas target swasembada ini. Dari sana dihasilkan, sinergi seluruh kebijakan memang diperlukan untuk Kementerian Pertanian.

“Karena itu hari ini saya bersama Bapak Wamen saya, membawa Dirut Bulog untuk memastikan Bulog bisa operasi pasar sesuai dengan Tupoksinya. Lalu juga ada (Dirut) pupuk yang di mana kita memastikan juga tidak ada lagi main-main di pupuk,” ujarnya

Erick juga menjamin bahwa pihaknya akan memberantas oknum-oknum yang selama ini menghambat tugas dari BUMN itu sendiri.

Selain itu, nantinya juga akan ada kebijakan untuk PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dalam rangka pemenuhan lahan.

“Kebijakan nanti untuk PTPN, untuk juga alokasi lahan yang memang dibutuhkan untuk swasembada pangan dan juga mohon dukungan yang ID Food, karena memang kondisinya tidak sehat,” kata Erick.

Exit mobile version