KABARIKA.ID, MAKASSAR – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin menggelar Konferensi Internasional Tentang Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan yang digelar di Unhas Hotel and Convention, Rabu (23/10/2024) merupakan rangkaian The 3rd International Conference of Environment & Sustainable Development dengan tema ‘The Green Technology Framework on Environmental Science and SDGs Policy.’
Konferensi bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan peran teknologi hijau dalam pengelolaan sumber daya alam untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Ketua Panitia Irmawati menyebutkan, kegiatan ini merupakan respons terhadap tantangan lingkungan yang dihadapi akibat aktivitas manusia, serta untuk menggali inovasi terbaru dalam pemulihan dan pelestarian lingkungan.
“Dengan fokus pada topik-topik terkini terkait teknologi hijau, acara ini bertujuan menjadi platform bagi para peneliti, praktisi, dan akademisi untuk berbagi pengetahuan dan solusi berkelanjutan,” sebut Irmawati
“Kami berharap konferensi ini dapat memberikan wawasan mendalam bagi peserta, baik dari segi keilmuan maupun aplikasi praktis,” sambungnya dalam rilis yang keluarkan Humas UNHAS, Kamis (24/10/2024).
Ketua LPPM Universitas Hasanuddin, Prof Nasrum Massi, menekankan relevansi tema Green Technology dalam konteks tantangan global saat ini dan berharap diskusi yang berlangsung dapat melahirkan solusi bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan perlindungan lingkungan.
Sementara Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa (JJ) berharap, konferensi ini menjadi platform yang bermanfaat untuk berbagi inovasi, pengetahuan, dan pengalaman di antara akademisi dan peneliti.
Semua peserta didorong untuk terlibat aktif dalam diskusi dan menjajaki peluang kolaborasi. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan,” seru Prof JJ.
Konferensi dihadiri 262 peserta dengan 244 makalah yang diajukan. Dari jumlah tersebut, 218 makalah terpilih untuk dipresentasikan, baik secara lisan maupun poster, yang dibagi dalam delapan tema, yaitu Pertanian Hijau 17,43%.
Kemudian Biodiversitas dan Sumber Daya Alam 23,85%, Bioteknologi 8,72%, Ilmu Kesehatan 15,14%, Teknik Hijau 10,55%, Energi Terbarukan 2,29%, Penilaian Risiko Lingkungan 10,09%, serta Ilmu Sosial dan Kemanusiaan 11,93%.
Hadir juga Prof Eiji Nawata dati Universitas Kyoto, Jepang, Prof Luo Pingping dari Universitas Chang’an, Cina, Amanda Pomeroy Stevens, JSI, Amerika Serikat. Serta, Assoc, Prof Noor Hana dari Universiti Sains Malaysia, dan Prof Suharman Hamzah dari Universitas Hasanuddin, Indonesia. (*)