KABARIKA.ID, BONE–Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan Bimbingan Teknik (Bimtek) persiapan pelaksanaan brigade pangan dalam rangka akselerasi peningkatan produksi pangan nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan yang bertempat di Aula Makkasau Jl MT Haryono ini diikuti para petani milenial yang tergabung dalam brigade pangan.

Bimtek ini menghadirkan dua tenaga ahli Kementerian Pertanian sebagai pemateri yakni Prof Dr Ir Muh Syakir M.Si dan Prof Murtir Jeddawi SH.

Diketahui  Brigade Pangan ini bertujuan meningkatkan produksi beras secara nasional dan diharapkan mampu memobilisasi kelompok masyarakat membangun pertanian dan melakukan regenerasi petani terutama di kalangan pemuda milenial.

Brigade pangan ini diharapkan berpartisipasi aktif dalam peningkatan produksi beras dengan pemanfaatan teknologi pertanian modern yang berbasis di lokasi optimalisasi lahan rawa (Oplah).

Plt Direktur Hortikultura dan Perkebunan Kementan RI, Dr Ir Muh Taufik Ratule saat membuka kegiatan tersebut mengatakan pangan menjadi perhatian dunia, dimana kata dia saat ini 58 negara mengalami kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan.

“Jadi pangan ini sangat penting, pangan adalah tiangnya negara. Olehnya itu melalui arahan bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman terkait pentingnya pengelolaan sumber daya lahan secara berkelanjutan dengan pembentukan brigade dari kaum milenial untuk mengolah lahan,” ungkapnya.

Lanjut mengatakan pada tahun 2022 sampai 2023 lalu, Indonesia mengalami penurunan produksi pangan akibat el nino.Yakni kurang dari 30 juta ton.

“Padahal kebutuhan kita secara nasional 30 juta ton, namun di 2024 ini sudah terjadi peningkatan tanam berkat program program yang kami lakukan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Pertanian telah merefokusing anggaran, yang dimana anggaran difokuskan pada peningkatan produksi padi.

“Sehingga Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setelah meminta langsung dari Presiden yang tadinya kuota pupuk 4,7 juta ton naik menjadi 9,5 juta ton. Ini demi peningkatan pangan, termasuk bantun alsintan khususnya pompa air sebanyak 7.000 unit di SulSel dan Kabupaten Bone paling banyak menerima yakni 1.600 yang lain hanya kisaran 500, ini memang karena lahannya luas,” katanya.

Senada juga disampaikan Plt Kadis Pertanian Kabupaten Bone,Nurdin SP MSi bahwa dengan banyaknya bantuan yang masuk ditambah kuota pupuk naik dua kali lipat berharap produksi pangan bisa meningkat.

“Apalagi dengan adanya brigade pangan ini yang didalamnya petani milenial tentu menjadi harapan besar untuk peningkatan produksi,” katanya.

Optimalisasi lahan rawa (Oplah) di Kabupaten Bone difokuskan di empat kecamatan yakni Cenrana, Dua Boccoe, Ajangale dan Tellusiattinge.
(*)