Site icon KABARIKA

Mentan Amran Ajak Rektor se-Indonesia Kolaborasi Bangun Pertanian

KABARIKA.ID, JAKARTA–Fokus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan sektor pertanian dalam waktu sesingkat-singkatnya dibuktikan dengan kinerja cepat.

Hanya  berselang sehari setelah pulang retreat di Magelang, Mentan Amran langsung mengajak rektor se-Indonesia bertemu untuk membicarakan kolaborasi membangun pertanian.

Pertemuan para rektor dan Mentan Amran dilaksanakan di Audiotorium Gedung D Kementerian Pertanian, Selasa 29 Oktober 2024 pukul 08.00 WiB.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Indonesia Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro , Ph.D, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa.

Juga hadir Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan,.Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Karta Jayadi, Rektor Universitas Pertahanan (Unhan RI) Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D dan lain-lain.

Di antara sekian banyak yabg dipaparkan, pembahasan yang urgen adalah tentang SID dan Mekanisasi.

Harapan besar Mentan Amran agar seluruh alsintan diproduksi dalam negeri oleh Universitas-universitas di Indonesia.

Adapun SID atau Survei Investigasi Desain (SID) adalah penentuan/penetapan lokasi dan jenis, spesifikasi infrastruktur (gambar), perhitungan RAB yang akan dilaksanakan pembangunannya.

Terkait SID ini, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) ini berharap bisa dikerjakan oleh universitas sehingga penyelesaiannya bisa dalam waktu yang cepat.

“Kita berharap agar SID dibagi agar pengerjaannya bisa lebih cepat untuk mewujudkan visi misi Presiden Prabowo,” kata Mentan.

Menurut Amran, Universitas adalah lumbung ilmu pengetahuan dan inovasi. Dengan kerjasama ini diharapkan dari universitas di indonesia muncul para ahli, seperti ahli pupuk, ahli bibit, ahli alsintan, dan ahli-ahli lainnya yang bergerak di bidang pertanian.

“Yang bisa menentukan maju mundurnya negara adalah kampus. Karena di situ lahirnya inovasi,“ kata menteri pertanian yang kini menjabat untuk ketiga kalinya.

Exit mobile version